CATATAN.CO.ID, Sampit – Organisasi Lintas Agama ikut bersuara dalam aksi bela Palestina di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Jumat 10 November 2023.
“Gencatan senjata harus dilakukan agar korban jiwa dan masyarakat sipil tidak bertambah banyak,” kata perwakilan salah satu organisasi lintas agama, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia, Andrean.
Terlebih, banyak korban telah berjatuhan dari kalangan perempuan dan anak-anak sampai hari ini.
Andrean menegaskan bahwa GAMKI terus menyuarakan kemanusiaan. Oleh karena itu, GAMKI terus menyuarakan agar perang antara Israel dan Palestina dihentikan.
Bahkan, pada orasi yang disampaikan dalam aksi bela Palestina yang digelar di Bundaran Polres Kotim. Andrean menyebut, GAMKI telah berupaya secara nyata untuk menyuarakan perdamaian di Bumi Palestina. Tepatnya, pada 2017 dan 2021 mereka telah mengundang kedutaaan besar Palestina ke sebuah acara keagamaan.
“Bagaimana juga kami merasakan apa yang dirasakan masyarakat Palestina. Tidak hanya agama islam, kristen,” ujar Andrean dengan lantang.
Dia mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari agama apapun tidak hanya melihat konflik Palestina dan Israel dari perspektif agama. Melainkan sebagai konflik wilayah.
Orasi dari perwakilan organisasi lintas agama tersebut mendapat sambutan yang baik dari ribuan peserta aksi bela Palestina yang memadati Bundaran Polres Kotim.
Adapun, selain Andrean. Dalam aksi damai itu, sejumlah orator dari organisasi lain juga menyuarakan tuntutan kemerdekaan Palestina yang saat ini dilanda agresi militer Israel seperti Komite Nasional Indonesia (KNPI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), MPI Kotim, dan Perwakilan Mahasiswa.
Kemudian, beberapa ustaz dan tokoh seperti ustaz Robita, Ustaz Achmad Royyan Abrar, Mulyadi Ambut, dan Ketua One Day One Juz, Hj. Sri Rejeki Syachwani juga dengan lantang menyuarakan kemerdekaan Palestina. (C10)
