CATATAN.CO.ID, Sampit – Patin dan Iwung, warga di Jalan Pelita Barat, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kotawaringin Timur tak kuasa menahan emosinya. Dua pria ini mengamuk lantaran kenyamanannya terusik oleh keberadaan bau sampah yang dibuang oleh oknum masyarakat tak jauh dari rumah mereka.
“Sudah enam bulan ini kami menahan tidak enak makan karena bau sampah. Tak hanya itu lalat juga berdatangan ke rumah kami. Ini puncak emosi kami,” jelas Patin, warga sekitar, Senin sore, 27 Juni 2022.
Tak hanya Patin, aksi serupa juga dilakukan Iwung, tetangganya yang juga merasakan dampak dari keberadaan sampah tersebut. Mereka berdua mengamuk dan memaki sejumlah warga yang dicurigai akan membuang masa sampah.
“Rumah kami dipenuhi lalat, baunya juga sampai ke tempat kami. Kami sampai tak selera makan. Bahkan kadang sampah juga ke depan rumah kami karena terseret kendaraan, ” ujar Iwung.
Diungkapkannya, tak hanya sampah rumah tangga yang dibuang. Bahkan bangkai hewan ternak juga dibuang di pinggir jalan tersebut.
“Ini yang tidak bisa kami maklumi. Bukan sampah rumah tangga lagi. Tapi ini limbah usaha,” kata Iwung.
Bahkan, mereka mengancam melakukan kekerasan kepada pelaku pembuang sampah. Apabila tidak ada perhatian dan kesadaran dari oknum pembuang sampah.
“Jangan sampai kami main kekerasan,” kata Patin emosi.
Akibat aksi dua pria ini, jalan tersebut dipenuhi berbagai sampah dengan aroma yang tidak sedap. Kondisi ini juga menggangu pengguna jalan karena kesulitan melintas terhalang sampah yang berserakan.
“Terganggu sih dengan adanya sampah di tengah jalan ini. Tapi aksi mereka ini ada benarnya juga, karena ulah oknum sudah keterlaluan,” kata Roma, warga pengguna jalan.
Aksi ini ditanggapi lurah setempat. Lurah Mentawa Baru Hilir, Rita Purwanto, langsung menemui kedua warga tersebut. Rita pun berusaha menenangkan keduanya agar tidak bertindak berlebihan.
“Sudah kami temui dan kami nasihati. Keluhan mereka akan kami tanggapi,” katanya.
Rita mengakui, aksi yang dilakukan dua warganya memang berlebihan. Namun menurutnya ini terjadi karena tak sabar menahan emosi. Sehingga meluapkan langsung.
“Sudah kami berikan solusi. Kami juga akan menyurati dinas lingkungan hidup dan dinas pekerjaan umum untuk minta bantuan armada alat untuk membersihkan sampah,” tandas Rita.(C1)