“Ada orang gantung diri. Kemungkinan sekitar pukul setengah 12 siang tadi. Memang, dia (korban) terlihat murung dan melamun di sekitar stadion ini sejak pagi saat saya berolahraga,” ucap Ferlin, warga Kecamatan Baamang, Minggu, 22 September 2024.
Penemuan ini sontak menghebohkan warga Kota Sampit. Saat pertama kali ditemukan, petugas tidak menemukan sedikit pun kartu identitas pada korban. Namun, berbekal tato di lengannya, aparat berhasil menghubungi pihak keluarga.
“Jasadnya dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit. Tadi banyak polisi yang ke sini. Tidak ada tanda pengenal, tetapi ada tato bertulisan ‘Lulum.’ Saat diperiksa di Facebook, ternyata ada foto korban dan anaknya. Dari situ, akhirnya petugas dapat menghubungi keluarga korban,” tutur pemuda berusia 27 tahun ini.
Menurut informasi, korban bunuh diri karena banyak masalah, salah satunya adalah masalah keluarga. Korban diduga merupakan seorang residivis kasus pencurian motor. Bahkan, ia pernah tercatat membuat keributan lantaran hendak membakar istrinya hidup-hidup.
“Ternyata korban juga tinggal di Kecamatan Baamang, tetapi asli dari Samuda (Kecamatan Mentaya Hilir Selatan). Kata Pak Polisi, korban ini residivis curanmor, dan pernah hendak membakar istrinya. Itu saja yang saya tahu saat ini,” tutup pria berkulit putih ini.
Saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang. Namun, aparat kepolisian terlihat sedang mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi. Bahkan, petugas bersama keluarga korban terlihat berada di depan kamar jenazah. (C19)