CATATAN.CO.ID, Sampit – Penerbangan perdana rute Sampit-Surabaya pulang-pergi (PP) yang dioperasikan oleh Nam Air disambut dengan antusiasme tinggi di Bandara H Asan Sampit pada Jumat, 13 September 2024. Acara pembukaan ini diwarnai dengan tarian daerah dan tradisi pecah kendi.
“Dengan memecahkan kendi ini, kita menandai berakhirnya kevakuman penerbangan ini dan menyambut penerbangan perdana ini dengan penuh syukur serta harapan besar,” ujar Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor.
Pilot, co-pilot, dan pramugari penerbangan perdana tersebut menerima sambutan khusus berupa tarian adat begitu turun dari pesawat. Selain itu, Halikinnor didampingi Wakil Bupati Irawati dan jajaran pejabat lainnya, mengalungkan selempang bermotif khas suku Dayak kepada para awak kabin, pilot, dan co-pilot.
Halikinnor mengungkapkan rasa syukurnya karena penerbangan yang sangat dinanti masyarakat ini akhirnya terealisasi, mengingat sejak Juli 2024 Wings Air tidak lagi melayani rute Sampit-Surabaya.
Penerbangan perdana ini menawarkan harga yang lebih bersaing, dengan seluruh kursi terisi penuh sebanyak 120 seat. “Kami awalnya merencanakan beberapa kursi untuk OPD, tetapi ternyata semuanya penuh. Ini merupakan pertanda baik, dimulai di hari Jumat yang penuh berkah,” tambah Halikinnor.
Halikinnor juga menekankan betapa pentingnya rute ini bagi masyarakat Kotim, terutama bagi mereka yang berbisnis dan bekerja di Jawa Timur. “Banyak masyarakat Sampit, khususnya Kotim, yang berbisnis dan bekerja di Jawa Timur. Pedagang kita juga banyak yang mendapatkan barang dari Surabaya, sehingga rute ini sangat strategis,” jelasnya.
Dengan adanya Nam Air, diharapkan harga tiket dapat lebih terjangkau. Sebelumnya, penerbangan dengan Wings Air ATR-72 memakan waktu lebih lama dengan harga tiket mencapai Rp 2,6 juta saat Lebaran, dan Rp 2,3 juta pada hari-hari biasa. Kini, melalui kerja sama antara BUMD Habaring Hurung dan Nam Air, harga tiket dapat ditekan hingga Rp 1,2 juta.
“Penurunan harga tiket hingga 50 persen tentu sangat membantu masyarakat dan akan mendorong peningkatan perekonomian daerah kita,” pungkas Halikinnor.
Penerbangan ini diharapkan menjadi solusi efisien bagi warga Kotim dan sekitarnya serta memperkuat perekonomian lokal. (C4)