CATATAN.CO.ID, Sampit – Keluarga korban penganiayaan dengan pengeroyokan yang menewaskan Ansori Muslim (22), warga Jalan Anang Santawi, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengaku telah mengetahui identitas salah satu terduga pelaku.
Rita, keluarga almarhum, mengungkapkan bahwa Ansori diantar ke rumah temannya, Fajri, dalam kondisi lemas dan penuh luka oleh empat orang pada Jumat, 8 November 2024, sekitar pukul 02.00 WIB. Salah satu dari mereka, menurut Rita, sudah dikenali identitasnya.
“Saya mendapat kabar almarhum diantar ke rumah temannya oleh empat orang. Salah satunya sudah kami ketahui identitasnya. Temannya juga memberi tahu bahwa Ansor diduga dianiaya oleh para pelaku tersebut,” ujar Rita saat ditemui di rumah duka, Minggu, 17 November 2024.
Menurut Rita, Ansori sempat pamit dari rumah pada Kamis, 7 November 2024, pukul 11.00 WIB untuk menjual ponsel ke PPM bersama seorang temannya, Fajri. Setelah menjual ponsel, Ansori meminjam motor Fajri dengan alasan hendak ke rumah temannya. Namun, ia tak kunjung kembali hingga akhirnya diantar ke Fajri dalam kondisi mengenaskan.
“Sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat pagi, kami membawa almarhum ke RSUD dr Murjani Sampit. Ada luka di pelipis, tangan, dan kepala yang membutuhkan 15 jahitan. Dokter juga menemukan pembekuan darah di kepalanya,” tutur Rita.
Ansori sempat koma selama dua hari saat dirawat di rumah sakit. Meski dokter menyarankan rujukan ke Palangka Raya untuk penanganan lebih lanjut, keluarga memilih merawat korban di rumah. Namun, kondisinya terus memburuk hingga Ansori meninggal dunia pada Jumat malam, 8 November 2024.
“Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap para pelaku agar tidak ada lagi keluarga lain yang mengalami hal serupa,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus ini. (C20)