CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Khozaini menegaskan agar jangan sampai dibiarkan hutan di Kabupaten Kotawaringin Timur menipis.
Hal itu bukan mustahil karena banyak faktor pemicunya seperti pembukaan untuk permukiman dan infrastruktur, pelepasan kawasan hutan untuk kegiatan ekonomi, penebangan liar maupun kebakaran, hingga aktivitas perkebunan.
Untuk itulah kata dia diperlukan kebijakan untuk mengamankan hutan yang masih tersisa, agar jangan semakin menipis.
“Jika tidak kita pertahankan maka perlahan hutan kita akan habis dan ini akan berbahaya,” kata Khozaini, Senin, 7 Maret 2022.
Dampak dari menipisnya hutan kata dia yang sangat rawan adalah banjir, dan itu sudah terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Kecamatan Cempaga dan Cempaga Hulu.
Banyak desa yang tenggelam akibat curah hujan tinggi, air tidak mampu diresap karena hutan yang tipis sehingga meluap ke pemukiman warga.
Aparat kata Khozaini harus menindak tegas setiap pembukaan lahan yang dengan sengaja membabat hutan, dan jangan ada lagi pembukaan lahan di areal kawasan hutan.
“Pemerintah juga harus mendata berapa areal hutan yang dijadikan sebagai lahan perkebunan, agar ini jadi bahan dan ditindaklanjuti oleh penegak hukum. Karena dugaan kami banyak usaha perkebunan yang tidak berizin membabat kawasan hutan,” tandasnya. (C4)