CATATAN.CO.ID, Sampit – Rencana Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur merelokasi fasilitas umum terdampak banjir ke lokasi yang lebih aman banjir, mendapat dukungan dari kalangan DPRD setempat.
Anggota Komisi III DPRD Kotim Riskon Fabiansyah menilai langkah itu sudah tepat. Banjir yang terjadi setiap tahun diberi cenderung semakin parah, harus dievaluasi oleh pemerintah daerah terkait antisipasi dan penanganannya.
“Jangan sampai pelayanan kepada masyarakat selalu terganggu saat musim hujan dan terjadi banjir. Relokasi menjadi solusi yang tepat,” kata Riskon di Sampit, Rabu, 26 Oktober 2022.
Selama ini saat terjadi banjir, pelayanan kesehatan, pendidikan, bahkan kantor desa pun terganggu karena terendam banjir. Masalah ini harus menjadi perhatian karena hampir dapat dipastikan banjir terjadi saat musim hujan.
Seperti tahun ini, bahkan ada desa yang sudah tiga kali dilanda banjir. Seperti Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, menjadi desa terparah dan terlama dilanda banjir. Desa ini terendam banjir sejak 5 September lalu dan hingga kini belum surut.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, saat ini banjir masih merendam 19 desa, 1.506 rumah, tujuh tempat ibadah, 12 sekolah dan tiga fasilitas kesehatan. Akibat kondisi ini, sebanyak 2.376 kepala keluarga dengan 8.240 jiwa terdampak banjir.
Menurutnya, relokasi fasilitas umum di beberapa desa yang menjadi langganan musibah banjir, dinilai sudah tepat. Langkah ini disertai perencanaan penataan permukiman penduduk yang dekat daerah aliran sungai, serta pembangunan sistem pemantauan dan peringatan banjir.
Riskon mengapresiasi kepala daerah untuk selalu hadir memberikan perhatian baik moril maupun materiil kepada warga di daerah yang dilanda musibah banjir. Ini sangat membantu warga yang sedang tertimpa musibah tahunan tersebut, apalagi kali ini kondisinya lebih parah dibanding biasanya.
Politisi Partai Golkar ini juga mengapresiasi partisipasi dan kepedulian banyak pihak seperti perusahaan besar swasta, komunitas olahraga, organisasi dan lainnya yang bahu-membahu membantu korban banjir.
Dia berpesan agar penyaluran bantuan yang berasal dari masyarakat atau dari swasta, politisi muda Partai Golkar ini berharap Pemkab Kotim melibatkan aparatur kecamatan dan desa setempat agar penyaluran bantuan bisa merata dan tidak tertuju di salah satu titik saja.
“Bencana alam banjir ini juga menjadi bahan evaluasi agar lebih memantapkan program mitigasi guna meminimalisir dampak kerugian yang diakibatkan bencana pada beberapa titik yang menjadi daerah rawan di daerah utara dan tengah Kabupaten Kotawaringin Timur,” pungkas Riskon Fabiansyah. (C2)
