CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, mengungkapkan bahwa keaktifan di Platform Merdeka Mengajar (PMM) berpengaruh signifikan terhadap kenaikan pangkat tenaga kependidikan, termasuk guru dan kepala sekolah.
Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menjelaskan bahwa PMM tidak hanya berfungsi sebagai alat peningkatan kinerja, tetapi juga berperan dalam penilaian angka kredit (PAK) yang diperlukan untuk kenaikan pangkat. “PMM ini penting karena mempengaruhi kinerja dan penilaian angka kredit untuk keperluan kenaikan pangkat,” kata Irfansyah.
PMM adalah platform teknologi yang disediakan pemerintah untuk mendukung guru dan kepala sekolah dalam proses mengajar, belajar, dan berkarya. Platform ini menyediakan modul-modul mengajar yang dapat diunduh dan digunakan oleh guru dari berbagai daerah di Indonesia, memungkinkan mereka untuk memilih materi sesuai kebutuhan.
Platform ini mendukung penerapan Kurikulum Merdeka, yang mengharuskan guru untuk meningkatkan kompetensi secara mandiri tanpa pelatihan formal seperti ToT (Training of Trainers). Kurikulum Merdeka menawarkan pembelajaran yang lebih bervariasi dan memungkinkan peserta didik untuk mendalami konsep dengan lebih mendalam.
Dengan adanya PMM, proses penilaian PAK yang sebelumnya dilakukan secara manual kini dilakukan melalui sistem yang terintegrasi. Guru cukup mengisi informasi yang diperlukan di PMM, dan nilai kredit yang diperoleh akan mempengaruhi pengajuan kenaikan pangkat. “Guru tidak perlu lagi membuat PAK manual; sekarang semuanya berbasis sistem. Keaktifan di PMM sangat penting untuk kenaikan pangkat,” ujar Irfansyah.
Ia juga menegaskan bahwa kebijakan ini ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN), bukan oleh pemerintah daerah. Dengan demikian, setiap tenaga kependidikan diharapkan untuk mengikuti aturan tersebut dengan baik.
Beberapa sekolah di Kotim telah berhasil mengajukan PAK dan memperoleh kenaikan pangkat, menandakan bahwa sistem ini berjalan dengan baik. Selain itu, kinerja di PMM juga berimbas pada tambahan penghasilan pegawai (TPP), menekankan pentingnya keaktifan di platform tersebut.
Meskipun secara umum keaktifan tenaga kependidikan di Kotim di PMM sudah cukup baik, masih ada ruang untuk perbaikan. Disdik Kotim telah melakukan berbagai upaya pendampingan melalui sosialisasi dan workshop untuk memastikan bahwa semua guru memahami dan memanfaatkan PMM dengan maksimal.