CATATAN.CO.ID, Sampit– Para calon guru penggerak di Kotawaringin Timur mulai memperlihatkan progres atas Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Program itu berlangsung selama 9 bulan ke depan. Mereka mulai melakukan aksi nyata meski baru 8 pekan ini melaksanakan pendidikan.
Nia Pitriani, salah seorang guru penggerak di Kotim mengatakan pihaknya telah mendapat materi filosofi Ki Hajar Dewantara dan nilai peran guru penggerak.
“Aksi nyata yang diharapkan, implementasi dua materi itu yang sudah terealisasi di sekolah kami masing-masing khususnya didalam kelas yang diasuh oleh calon guru penggerak tersebut,” ucap Nia yang juga guru di Sekolah Dasar Negeri 7 Ketapang, Sampit ini.
Dalam pekan ini para calon guru penggerak akan melaksanakan pendampingan individu dari pengajar praktik. Calon guru penggerak berharap pendidikan yang akan mereka laksanakan selama 9 bulan yang masih berjalan ini berlangsung lancar. Serta sesuai harapan dan tujuan dari program itu.
Para calon guru penggerak dan praktik penggerak di Kotawaringin Timur, mengaku terus bersemangat mengikuti program guru penggerak ini.
“Kami akan terus bersemangat. Namun kami juga berharap dukungan dari harus sekolah tempat bekerja, rekan sejawat, dan siswa,”katanya.
Program ini bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistic dan mampu menggerakkan komunitas belajar. Baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik
Para pesertadibekali kompetensi kepemimpinan pembelajaran yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah.
Program guru penggerak didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi dan blended .
Di Kotawaringin Timur, ada sebanyak 30 orang calon guru penggerak dan 6 orang praktik penggerak yang mengikuti program ini. Hingga kini mereka masih berjuang menyelesaikan pendidikan ini yang bersisa sekitar 7 bulan lag