SDN 4 Ketapang Sampit Ciptakan Cairan Pembersih Tangan dari Bawang Dayak

Para siswa-siswi peneliti SDN 4 Ketapang Sampit bersama guru pendamping saat uji klinis cairan pembersih tangan dari bawang dayak di Labkesda Kotim.

CATATAN.CO.ID, Sampit– Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Ketapang Sampit, Kotawaringin Timur, menciptakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer dari ekstrak bawang dayak.

“Pembuatan cairan pembersih tangan ini berlatar belakang tingginya kebutuhan akan pembersih tangan di tengah pandemi virus korona lalu,” kata Pembina Adiwiyata SDN 4 Ketapang Sampit, Asykuriah, Senin, 20 Juni 2022.

Bahkan, tak hanya itu SD yang juga menyandang gelar sekolah Adiwiyata Nasional itu ternyata membudidayakan tanaman obat di sekolah sejak lama. Khususnya tanaman obat bawang Dayak.

“Sudah sejak lama kami membudidayakan tanaman obat bawang Dayak di sekolah, bawang Dayak kami olah menjadi produk herbal dan cairan pembersih tangan,” kata Asykuriah yang juga ketua program  pembuatan produk inovasi di SDN 4 Ketapang itu.

Pembuatan cairan pembersih dari bawang dayak di SDN 4 ketapang dibimbing oleh Sella Mega Utami selaku guru di SDN 4 Ketapang bersama 4 orang siswa-siswi nya yaitu, Nafisa Qirla Rindani, Jaelani , Aisyah Sifa dan Zakiyah.  Mereka berinovasi meneliti cairan pembersih tangan bawang dayak.

Mereka mencampurkan ekstrak bawang Dayak dengan campuran alkohol, aquades dan gliserin.

“Kami menggunakan bawang dayak sebagai bahan campuran alami karena di sekolah kami produksi bawang dayak melimpah. Serta bawang dayak mengandung flavonoid, Tanin, Saponin yang  efektif membunuh virus yang bisa mengakibatkan flu,” jelas Sella Mega.

Hebatnya lagi, cairan pembersih bawang dayak ini telah diuji mikrobiologi di Laboratorium Kesehatan Daerah. Dari hasil uji (TPC) metode untuk menghitung  mikroba yang terdapat pada sampel makanan dan produk hasil pertanian.

Untuk sampel pertama cairan pembersih tangan bawang dayak dari SDN 4 Ketapang belum menunjukkan penurunan angka kuman yang signifikan dalam membunuh mikroba.

Setelah pengujian sampel kedua  hasil uji TPC menunjukkan efektivitas cairan pembersih tangan bawang dayak dalam membunuh mikroba, hasil Uji TPC menunjukkan angka 0, setelah cairan pembersih tangan produk siswa SDN 4 Ketapang menambah konsentrasi ekstrak bawang dayak.

Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kotim
Liza Damayanti mengapresiasi pembuatan produk cairan pembersih tangan ekstrak bawang dayak yang telah diproduksi oleh siswa-siswi SDN 4 Ketapang.

“Luar biasa baru kali ini ada siswa tingkat sekolah dasar yang menguji produk cairan pembersih tangan di Labkesda. Selama ini umumnya kami ikut membantu pengujian produk dan penelitian dari siswa-siswi tingkat SMP, SMA dan SMK,” ujarnya.

Pihak Labkesda Kotim mengaku sangat senang dari SDN 4 Ketapang telah muncul peneliti cilik yang sudah berani berkreasi, berinovasi.

“Semoga ke depannya bisa lebih ditingkatkan lagi,” kata Liza. (C1)

 

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *