Bulog Sampit Pastikan Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun, Siapkan 4.000 Ton untuk Antisipasi Kenaikan Harga Nataru

Warga membeli beras di kantor Bulog Sub Divisi Regional Sampit
Warga membeli beras di kantor Bulog Sub Divisi Regional Sampit

CATATAN.CO.ID, Sampit – Bulog Sub Divisi Regional Sampit memastikan ketersediaan beras akan mencukupi hingga akhir tahun 2024. Saat ini, stok beras yang ada di gudang Bulog Sampit mencapai sekitar 3.000 ton. Selain itu, Bulog juga akan menerima tambahan pasokan sebesar 1.200 ton dari Jakarta, sehingga total stok beras yang tersedia diproyeksikan mencapai 4.000 ton pada akhir tahun ini.

Menurut Asisten Manajer Bisnis Bulog Sub Divisi Regional Sampit, Agung, stok beras yang ada saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kotawaringin Timur (Kotim) selama 7 hingga 8 bulan. Ia juga menambahkan bahwa persediaan beras yang memadai ini merupakan bagian dari langkah antisipatif untuk menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana permintaan terhadap bahan pokok, termasuk beras, biasanya mengalami lonjakan.

“Stok beras kami saat ini sekitar 3.000 ton, dan akan ada tambahan pasokan 1.200 ton dari Jakarta. Jadi, estimasi stok beras akhir tahun nanti sekitar 4.000 ton. Dengan jumlah tersebut, kami yakin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan,” kata Agung pada Jumat, 15 November 2024.

Bulog Sampit mengandalkan dua sumber utama pasokan beras, yakni dari petani lokal dan tambahan dari Jakarta. Musim panen lokal biasanya berakhir pada bulan Oktober, sehingga pasokan dari Jakarta sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan beras pada bulan November hingga Februari. Keberadaan stok beras yang cukup ini juga berperan penting dalam menstabilkan harga beras, terutama di tengah potensi kenaikan harga yang terjadi pada akhir dan awal tahun.

“Sebagai lembaga yang berperan dalam stabilisasi harga pangan, kami siap menyediakan beras dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tujuannya agar masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, meskipun harga di pasaran berfluktuasi,” tambah Agung.

Sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga, Bulog Sampit menyediakan beras SPHP (Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan), jenis beras medium yang dijual dengan harga Rp11.300 per kilogram. Beras SPHP ini dapat dibeli oleh masyarakat melalui mitra Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog atau langsung di kantor Bulog Sampit yang berlokasi di Jalan HM Arsyad Nomor 68.

Selain beras SPHP, Bulog Sampit juga menawarkan beras premium dengan harga berkisar antara Rp15.200 hingga Rp17.000 per kilogram, tergantung pada varietasnya. Dengan adanya berbagai jenis beras ini, Bulog berharap dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Kotim tanpa memberatkan daya beli.

Tak hanya beras, Bulog Sampit juga menyediakan komoditas penting lainnya, seperti minyak goreng dan gula pasir, yang kerap mengalami fluktuasi harga di pasaran. Untuk minyak goreng premium, Bulog menetapkan harga Rp17.500 per liter, sementara gula pasir dijual dengan harga Rp17.200 per kilogram.

“Kami harap masyarakat dapat memanfaatkan ketersediaan beras, minyak goreng, dan gula pasir di Bulog untuk membantu mengendalikan inflasi dan memastikan kebutuhan pokok dapat dipenuhi dengan harga yang stabil,” pungkas Agung. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *