CATATAN.CO.ID, Sampit – Pembelajaran saat pandemi mempengaruhi capaian materi pembelajaran bagi masing-masing sekolah. Ini disebabkan dengan penerapan pembelajaran yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) dan sebagian luar jaringan (luring). Sementara sekolah harus menyesuaikan kecepatan siswa menerima pembelajaran.
“Masing-masing sekolah kadang tidak sama capaian materinya, karena ada yang daring dan luring. Sehingga dalam pembuatan soal ujian juga perlu penyesuaian. Dan ada yang sedikit berbeda satu dua soal karena ada yang sudah sampai materi C, sedangkan sekolah satunya belum sampai,” kata Plt Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim), Wahyudi, belum lama ini.
Meski demikian lanjutnya, soal-soal tidak jauh berbeda. Hanya beberapa soal yang tidak sama. Menurutnya, jika dipaksakan untuk dimasukkan sementara anak-anak belum menerima materinya maka akan kebingungan dan tidak bisa menjawab.
“Makanya dalam penyusunan soal kami juga mengumpulkan sejumlah guru dalam satu tim yang berasa dari daerah berbeda-beda di Kotim. Ini untuk mengetahui masing-masing sekolah sudah sampai mana materinya sehingga bisa disesuaikan pembuatan soalnya,” tegasnya.
Tambahnya, walaupun capaian materi pembelajaran berbeda namun hal itu tidak mempengaruhi kelulusan peserta didik. Karena dengan program merdeka belajar yang saat ini tengah digalakkan, masing-masing sekolah berhak menentukan standar kelulusan siswa di sekolahnya.
“Jadi bagaimana pihak sekolahnya saja lagi, standar kelulusannya bagaimana dan nilainya harus mencapai berapa,” tandasnya. (C1)