Tuntaskan Proses Hukum terhadap Pelaku Keracunan Wadai Ipau

Suasana ruang IGD RSUD Dr. Murjani Sampit setelah warga datang mengalami sakit diduga keracunan, Jumat, 31 Maret 2023.
Suasana ruang IGD RSUD Dr. Murjani Sampit setelah warga datang mengalami sakit diduga keracunan, Jumat, 31 Maret 2023.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Sihol Parningotan Lumban Gaol mendorong pihak berwajib untuk tetap menuntaskan proses hukum terhadap pelaku keracunan wadai ipau.

“Cuman dalam hal ini tetap kita dorong, baik itu pihak kepolisian maupun pihak yang berwenang di sana supaya tetap melakukan tugas sebaik-sebaiknya,” katanya, Senin, 15 Mei 2023.

Ia menjelaskan, pernyataan tersebut bukan bermaksud supaya orang yang diduga sebagai pelaku cepat mendapat putusan hukuman.

Karena menurutnya, secara pribadi tidak ada niatan kesengajaan yang bersangkutan untuk secara langsung meracuni orang banyak.

“Mungkin itu bagian dari bencana. Namun, kalaupun itu bencana. Kalau memang prosesnya harus ada secara hukum. Ya, Kami memberikan kesempatan ke pihak yang berwajib,” papar Lumban Gaol.

Bagaimana tidak, masih berbekas di benak masyarakat Kotim bagaimana pada bulan suci Ramadan lalu, terjadi peristiwa mencenangkan di bidang kuliner.

Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi mengungkapkan, ada 84 orang dan 1 orang yang meninggal dunia karena keracunan kue Ipau. Laki-laki 33 orang, perempuan ada 51 orang.

Pasalnya, BBPOM Palangka Raya merilis sumber bakteri e-coli dan salmonella yang mencemari kue ipau yang dikonsumsi para korban keracunan itu.

“Potongan wortel dan daging cincang positif tercemar bakteri E-Coli dan Salmonela, sedangkan yg lainnya negatif E-Coli dan Salmonella,” kata Kepala BBPOM Palangka Raya, Safriansyah.

BBPOM mengambil sampel bahan baku kue ipau di Sampit, 1 April 2023. Bahan baku berupa potongan wortel dan kentang, daging cincang dan air untuk memasak telah dilakukan uji laboratorium. BBPOM mendapati hanya 2 bahan baku yang terpapar bakteri itu.

“Kami melengkapi hasil penelitian Dinkes Kotim. Kami mengambil bahan baku yang ada di sana untuk mengetahui selain penyebabnya kira-kira sumbernya dari mana,” ujarnya. (C10)

aruna catering sampit

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang KamiRedaksi | Pedoman Media SiberDisclaimer

© Copyright catatan.co.id. Designed and Developed by catatan.co.id