Solusi Mendalam Dibutuhkan untuk Atasi Kekurangan Tenaga Kesehatan di Kotim

Pengobatan gratis bagi lansia oleh Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya Rabu 15 Maret 2023.
ILUSTRASI - Tenaga kesehatan memberikan pelayanan kesehatan lansia.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota Fraksi Golkar DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Abdul Sahid, menyoroti kebutuhan mendesak akan tenaga kesehatan di desa-desa terpencil Kotim, di mana perawat, bidan, dan dokter masih sangat kurang. Menurutnya, pelayanan kesehatan di daerah terpencil seringkali terhambat oleh keterbatasan tenaga medis yang berdampak pada akses warga terhadap perawatan dan pengobatan dasar.

“Ada desa-desa yang bahkan tidak memiliki tenaga kesehatan sama sekali, sehingga akses masyarakat ke layanan kesehatan menjadi sangat terbatas,” kata Abdul Sahid, Rabu, 13 November 2024.

Abdul Sahid mendorong agar Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait segera melakukan pendataan lengkap mengenai distribusi tenaga kesehatan di seluruh Kotim. Pendataan ini penting untuk mengidentifikasi secara akurat wilayah-wilayah dengan kekurangan tenaga kesehatan, sehingga dapat segera diambil langkah nyata.

“Pendataan tersebut diperlukan agar pemerintah dapat melihat kebutuhan nyata di tiap desa dan kecamatan, sehingga solusi yang diberikan bisa lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya perencanaan tenaga kesehatan yang terdistribusi secara proporsional hingga tingkat desa dan kecamatan. Rencana ini diharapkan dapat mulai diimplementasikan pada tahun 2025 untuk memastikan semua wilayah memiliki akses layanan kesehatan yang memadai.

“Kami berharap, mulai tahun depan, distribusi tenaga kesehatan sudah lebih merata sehingga tidak ada lagi desa yang tidak terjangkau oleh tenaga medis,” lanjutnya.

Selain itu, Abdul Sahid mengusulkan insentif khusus bagi tenaga kesehatan yang bersedia bekerja di wilayah terpencil. Menurutnya, insentif ini dapat menarik minat tenaga medis untuk mengabdi di daerah-daerah yang kekurangan layanan kesehatan.

Abdul Sahid juga menyarankan pemerintah daerah untuk menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan kesehatan agar lulusan yang siap bekerja di Kotim, khususnya di wilayah-wilayah yang masih kekurangan, bisa terpenuhi.

“Dengan kolaborasi ini, kita dapat mencetak tenaga kesehatan yang mau ditempatkan di Kotim. Harapannya, tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan hanya karena lokasi tempat tinggal mereka jauh dari fasilitas kesehatan,” pungkasnya. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *