CATATAN.CO.ID, Sampit – Ratusan anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terlihat antusias mengikuti edukasi kebencanaan yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 1 November 2024, dan bertujuan untuk memperkenalkan mitigasi bencana sejak dini sebagai langkah preventif bagi generasi penerus.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim, Agus Mulyadi, menyatakan bahwa edukasi kebencanaan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program Kabupaten Layak Anak. Melalui edukasi tersebut, anak-anak dapat mengenal risiko bencana yang umum terjadi di wilayah mereka, seperti banjir serta kebakaran hutan dan lahan.
“Pengenalan mitigasi sejak dini ini penting agar anak-anak memahami apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Dengan begitu, mereka juga bisa menyampaikan bahaya dari pembakaran lahan kepada keluarga, yang kerap menjadi penyebab kabut asap,” jelas Agus.
Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan mitigasi bencana, tetapi juga menanamkan kesadaran lingkungan. Anak-anak diperkenalkan pada dampak buruk kebakaran hutan yang dapat merusak kesehatan, mengganggu ekonomi, pendidikan, serta mengancam keberlangsungan flora dan fauna. Diharapkan, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan kepedulian lingkungan di keluarga dan komunitas mereka.
Kegiatan yang berlangsung di kantor BPBD Kotim ini diikuti oleh 173 anak dari delapan TK di Sampit. Para peserta berasal dari beberapa TK, termasuk TK As Shidiq (38 anak), TK Rahmad (17 anak), TK Algar (30 anak), TK Islam Taman Hati (20 anak), TK Teratai (15 anak), TK Mutiara Hati (15 anak), TK Tunas Jaya Agung (23 anak), dan TK Ar Royan (17 anak).
Dalam kegiatan ini, BPBD Kotim menyelenggarakan beragam aktivitas yang menyenangkan dan mendidik. Anak-anak diajak belajar sambil bermain melalui bernyanyi dan gerak, memperkenalkan kebencanaan dengan cara yang menarik. Selain itu, mereka juga mengikuti sesi pengenalan peralatan, armada, serta simulasi penanganan bencana dan evakuasi.
Sri Winartuti, guru dari TK Mutiara Hati, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BPBD Kotim atas kegiatan edukatif ini. “Kegiatan ini sangat membantu anak-anak dalam memahami tema pembelajaran air, udara, dan api yang sudah diperkenalkan di PAUD. Kami berharap BPBD bisa mengundang lebih banyak PAUD lainnya untuk kegiatan seperti ini karena sangat penting untuk pembelajaran kebencanaan,” ujarnya.
Edukasi kebencanaan sejak dini sangat penting dalam membangun generasi yang sadar lingkungan dan siap menghadapi situasi darurat. BPBD Kotim berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin, agar lebih banyak anak yang mendapatkan pemahaman tentang bencana dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat.
Dengan program edukasi yang menarik dan menyeluruh, BPBD Kotim berkomitmen menciptakan masyarakat yang siap siaga dan proaktif dalam menghadapi bencana. (C4)