CATATAN.CO.ID, Sampit – Sejumlah pelajar di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur mengikuti ajang lomba melukis di atas tampah. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal.
Acara digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim. Kegiatan ini sengaja mengajak pelajar untuk mengenal tampah dengan menjadikannya sebagai media untuk melukis.
“Public Cultur Museum kita melanjutkan dengan lomba melukis di atas tampah”, ujar Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudpar Kotim, M Yusdianur, Sabtu, 13 Agustus 2022.
Tampah atau dalam bahasa daerah disebut nyiru biasanya berbahan dasar bambu. Biasa digunakan masyarakat di Kotim untuk memisahkan beras dari sekam atau kulitnya.
Menjadi pengalaman berbeda bagi salah satu peserta, Muhammad Ariq Azzaky Ankanka. Siswa SMA Negeri di Kotim ini mengaku berawal dari hobi menggambar ia mencoba berkompetisi dalam lomba tersebut.
“Melukis di tampah memang banyak gelombangnya dan memiliki tantangan sendiri,” ujarnya.
Hasil melukis di tampah ini akan dijadikan aset museum, yakni aset dibidang seni lukis di tampah yang akan pamerkan. (C9)