CATATAN.CO.ID, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, berkomitmen untuk mengatasi kekurangan guru di Sekolah Dasar (SD), khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) serta Bahasa Inggris. Langkah ini dilakukan untuk menanggapi keluhan dari para pendidik yang mengungkapkan minimnya jumlah guru di beberapa sekolah.
Halikinnor menyatakan akan segera mengambil tindakan konkrit guna memenuhi kebutuhan tenaga pengajar, terutama karena Kurikulum Merdeka kini mewajibkan pelajaran Bahasa Inggris di SD mulai dari kelas 3 hingga kelas 6. Ia menegaskan bahwa jika diperlukan, pemerintah akan merekrut guru kontrak dengan gaji setara Upah Minimum Regional (UMR).
“Jika kita kekurangan guru PJOK dan Bahasa Inggris, kita akan mengangkat guru kontrak dengan gaji setara UMR,” ujar Halikinnor, Jumat, 20 September 2024.
Untuk sementara, sebelum ada formasi PNS, Halikinnor menjelaskan bahwa perekrutan kontrak akan menjadi solusi cepat. Pemerintah daerah juga akan menghitung kebutuhan anggaran untuk gaji guru yang dibutuhkan di seluruh Kotim.
Lebih lanjut, kesempatan ini juga akan dibuka bagi lulusan lokal yang memiliki kualifikasi yang sesuai, sehingga bisa membantu mengatasi kekurangan tenaga pengajar di Kotim.
Komitmen ini muncul setelah Halikinnor menerima keluhan dari Siti Lawana, Kepala SDN 2 Sumber Makmur, yang juga mewakili Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Hilir Utara Bagendang. Ia menyampaikan bahwa hampir seluruh sekolah di wilayah tersebut kekurangan guru PJOK, dan dengan penerapan Kurikulum Merdeka, kekurangan guru Bahasa Inggris menjadi semakin mendesak.
“Kami sangat berharap pemerintah bisa memenuhi kebutuhan ini segera, baik melalui pengangkatan guru kontrak atau kebijakan lainnya,” ujar Siti.
Kekurangan guru membuat sekolah-sekolah harus mengandalkan guru honorer, yang berdampak pada meningkatnya pengeluaran dana BOS. (C4)