CATATAN.CO.ID, Pangkalan Bun – Suasana Pilkada Serentak 2024 di Kalimantan Tengah semakin hangat dengan berbagai pandangan dari tokoh masyarakat. Salah satunya adalah H. Abdul Rasyid AS, seorang pengusaha nasional yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat asal Kabupaten Kotawaringin Barat. Pada momen perhelatan lomba lari Pangkalan Bun 10K, Rasyid memberikan tanggapan menarik mengenai kontestasi Pilkada tahun ini, terutama terkait posisinya dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
H. Abdul Rasyid AS, yang sebelumnya aktif mendukung keluarga dalam dua periode terakhir Pilkada Kalteng, kali ini menegaskan bahwa ia tidak mendukung calon dari trah keluarga. Menurutnya, dua periode sudah cukup, dan kini waktunya memberi kesempatan kepada calon-calon lain yang memiliki kapasitas dan pengalaman untuk memimpin. “Untuk Pilkada Kalteng, saya tegaskan, untuk keluarga sudah cukup dua periode saja. Pilkada tahun ini kasih kesempatan yang lainnya,” ucapnya dengan penuh keyakinan, Minggu, 29 September 2024.
Rasyid pun menyebut tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang maju dalam Pilkada Kalteng 2024, yakni Abdul Razak – Sri Suwanto, Willy M Yosef – Habib Ismail, dan Nadalsyah – Supian Hadi, dianggapnya sebagai sosok-sosok yang telah dikenal lama oleh masyarakat. Mereka adalah tokoh-tokoh dengan rekam jejak pengabdian yang sangat baik, tidak hanya di bidang politik tetapi juga dalam melayani masyarakat.
Rasyid juga menyoroti pentingnya latar belakang pendidikan dari masing-masing calon sebagai faktor utama dalam menentukan pemimpin yang layak. “Selain pengabdian, ketiga pasangan calon ini juga memiliki pendidikan yang mumpuni. Jadi biarkan mereka bertarung secara sehat. Kami dari keluarga sudah cukup dua periode sajalah,” ujarnya dengan santai namun penuh makna.
Meski Pilkada seringkali memicu polarisasi di tengah masyarakat, H. Abdul Rasyid AS menekankan bahwa proses demokrasi ini seharusnya tidak memecah belah persatuan. Menurutnya, Pilkada adalah momen untuk memilih pemimpin, bukan ajang untuk menimbulkan konflik berkepanjangan. Setelah pemilihan selesai, seluruh masyarakat Kalimantan Tengah harus bersatu kembali demi membangun provinsi ini.
“Pilkada ini bukanlah segalanya. Ini hanya proses demokrasi untuk memilih seorang pemimpin. Setelah itu, kita harus kembali bersatu dan melanjutkan kerja sama demi kemajuan bersama,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, Rasyid mengingatkan filosofi Rumah Betang, yang mencerminkan semangat hidup berdampingan dengan damai, meskipun dengan latar belakang dan pilihan yang berbeda.
Filosofi Rumah Betang, yang dikenal di Kalimantan Tengah, menekankan pentingnya kerukunan dan kebersamaan. Rasyid berharap filosofi ini dapat terus menjadi landasan bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi momen-momen penting seperti Pilkada. Perbedaan pilihan politik, menurutnya, tidak seharusnya menjadi alasan untuk merusak persatuan yang sudah lama terbina.
Abdul Rasyid juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam menentukan pilihan. Ia menekankan bahwa pemimpin yang terpilih haruslah seseorang yang mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi Kalimantan Tengah. Bukan hanya popularitas yang harus diperhatikan, tetapi rekam jejak, pendidikan, dan kemampuan intelektual calon pemimpin juga harus menjadi pertimbangan utama.
“Mari kita memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa kemajuan. Jangan terjebak pada popularitas semata, tapi lihatlah rekam jejak, pendidikan, dan kemampuan intelektualnya,” imbuhnya. Pernyataan ini menekankan pentingnya kesadaran politik masyarakat dalam menentukan masa depan daerahnya.
Tak lupa, H. Abdul Rasyid AS mengingatkan bahwa proses Pilkada harus berjalan damai dan kondusif. Ia berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah. Pemilihan yang sehat dan damai, menurutnya, adalah kunci untuk menjaga persatuan dan keharmonisan di Kalimantan Tengah.
“Mari kita ciptakan suasana yang damai dalam Pilkada ini,” pungkasnya. Baginya, Pilkada harus menjadi ajang demokrasi yang membanggakan, bukan ajang perpecahan. Dengan menjaga perdamaian dan persatuan, siapapun yang terpilih sebagai pemimpin nantinya akan mampu membawa Kalimantan Tengah menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan pandangan yang tegas dan bijaksana, H. Abdul Rasyid AS menunjukkan bahwa demokrasi harus dibarengi dengan semangat persatuan dan tanggung jawab. Pesannya agar Pilkada Kalteng 2024 berjalan damai dan berorientasi pada kemajuan daerah menjadi suara yang relevan di tengah hiruk-pikuk politik lokal.
Pilkada Kalteng diiikuti empat paslon, yakni Abdul Razak – Sri Suwanto, Willy M Yosef – Habib Ismail, dan Nadalsyah – Supian Hadi, dan Agustiar Sabran-Edy Pratowo.
Agustiar merupakan kakak kandung petahana Gubernur Sugianto Sabran yang mana mereka adalah keponakan Abdul Rasyid.