CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tahun 2024. Selain dana dari APBN, Pemkab Kotim juga menambahkan anggaran dari APBD untuk mendukung perbaikan fasilitas pendidikan yang semakin mendesak di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kotim, I Gede Sukadana, mengungkapkan bahwa perbaikan sarana dan prasarana SMP merupakan salah satu tantangan yang dihadapi di sektor pendidikan Kotim. “Kondisi beberapa sekolah menengah pertama di Kotim masih membutuhkan perhatian. Setiap tahun kami berupaya melakukan perbaikan sesuai dengan anggaran yang tersedia,” ungkapnya pada Senin (30/9/2024).
Jumlah anggaran DAK yang tersedia hanya mencukupi untuk rehabilitasi 5-6 sekolah, dengan SMPN 2 Kota Besi mendapatkan alokasi terbesar, yaitu Rp 1,1 miliar. Menurut Gede, anggaran tersebut diterapkan berdasarkan skala prioritas yang ditentukan melalui pendataan yang dilakukan Disdik.
“Kami telah menyusun skala prioritas untuk menentukan sekolah-sekolah yang membutuhkan perbaikan mendesak. Setiap kali anggaran turun, kami segera fokus pada perbaikan sekolah yang paling memerlukan,” tambahnya.
Saat ini, terdapat 114 SMP di Kotim yang tersebar di 17 kecamatan. Dengan jumlah sekolah yang cukup banyak, penyelesaian perbaikan tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, Disdik menerapkan pendekatan bertahap untuk mengatasi masalah ini.
Sekolah di wilayah perkotaan seperti SMP Negeri 1 Sampit juga telah mengajukan permohonan penambahan ruang kelas karena tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak di sekolah negeri. “Sekolah negeri tetap menjadi pilihan utama karena tidak ada SPP, sehingga permintaan ruang kelas baru terus meningkat,” jelas Gede.
Selain pembangunan fisik, Pemkab Kotim juga berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk orang tua siswa, dalam menjaga keberlanjutan pendidikan. Disdik juga tengah mengkaji solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pendidikan, termasuk kemungkinan mengajukan tambahan dana dari pemerintah pusat.
Dengan anggaran yang ada, pemerintah berharap perbaikan dan pembangunan sarana pendidikan di Kotim bisa berjalan lebih lancar dan efisien. Dukungan dari masyarakat dan sinergi dengan pihak sekolah sangat diharapkan untuk memastikan proses pembangunan berjalan sesuai rencana.
Ke depannya, Pemkab Kotim berkomitmen untuk terus memperbaiki dan membangun fasilitas pendidikan di semua jenjang sekolah agar mutu pendidikan semakin meningkat, dan para siswa dapat belajar dengan nyaman. (C4)