Buruh Panen Sawit Ditemukan Meninggal di Kebun, Jasadnya Sudah Dikerumuni Semut

Mayat seorang buruh panen sawit ditemukan tergeletak saat memanen sawit Rabu 7 Februari 2023.
Mayat seorang buruh panen sawit ditemukan tergeletak saat memanen sawit Rabu 7 Februari 2023.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang pria berprofesi sebagai buruh panen sawit, Ruszki AA Natty, 33 tahun, ditemukan meninggal dunia di kebun Blok E 32 Divisi G PT Global Alam Perkasa (GAP), Desa Natai Baru, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur. Penemuan mayat tersebut sekitar pukul 16.00 WIB pada Selasa 7 Februari 2023.

Korban yang merupakan buruh panen sawit tersebut diduga meninggal dunia pada saat melakukan proses panen.

Kejadian pertama kali diketahui seorang saksi yang merupakan mandor, di mana saat itu saksi 1 selaku mandor panen sedang melintas di jalur angkong dengan membawa buah kelapa sawit keluar blok untuk dimuat menggunakan sepeda motor.

“Saat itu saksi sempat menegur korban dengan cara mengklakson sepeda motornya dan memanggil nama korban namun tidak ada jawaban,” kata Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Lajun Siado Rio Sianturi, Rabu, 8 Februari 2023.

Setibanya saksi 2, selaku asisten mandor 1 di divisi G, segera melihat kondisi korban dan mengatakan kepada saksi 1 agar tidak menyentuh korban terlebih dahulu.

Saksi 2 kemudian menghubungi manajernya, setelah sekitar 30 menit kesehatan PT. GAP datang dan mengecek kondisi korban.

Setelah dilakukan pengecekan, korban dinyatakan meninggal dunia. Selanjutnya jenazah almarhum dibawa ke rumah duka.

Sekitar pukul 23.00 WIB Tim Dari Poliklinik M-4 Sehat Kapospol beserta anggota dan anggota Satreskrim Polres Kotim mengantarkan jenazah ke RSUD dr Murjani Sampit untuk divisum.

“Berdasarkan hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun bekas gigitan ataupun serangan hewan buas pada tubub korban,” jelasnya.

Korban diperkirakan meninggal dunia sudah sekitar 3 jam sebelum mayatnya diketemukan. Ini terlihat dari jenazah korban yang sudah kaku dan dikerumuni semut.

“Keluarga korban bersedia membuat surat keterangan bahwa mereka tidak bersedia untuk dilakukan tindakan otopsi, karena pihak keluarga meyakini korban meninggal karena sakit,” pungkasnya. (C11)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *