Bunda PAUD Kotim: Penting Gemar Makan Ikan Sejak Usia Dini

Bunda PAUD Kotawaringin Timur Khairiah Halikinnor pada kegiatan gerakan makan ikan di Citimall Sampit, Selasa, 11 Juni 2024.
Bunda PAUD Kotawaringin Timur Khairiah Halikinnor pada kegiatan gerakan makan ikan di Citimall Sampit, Selasa, 11 Juni 2024.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Bunda PAUD Kotawaringin Timur Khairiah Halikinnor mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran pentingnya makan ikan terutama untuk anak-anak usia dini.

“Saya berharap kita semua mau berusaha meningkatkan kesadaran pentingnya mengonsumsi ikan di kalangan anak-anak, serta memberikan edukasi kepada seluruh keluarga dan masyarakat mengenai manfaat kesehatan yang terkandung dalam ikan,” kata Khairiah, Selasa, 11 Juni 2024.

Dirinya mengatakannya saat gerakan gemar makan ikan bersama bunda PAUD di Citimall Sampit. Kegiatan tersebut diikuti 150 anak usia dini di daerah ini.

Ikan merupakan salah satu makanan bergizi tinggi. Ikan sangat bermanfaat bagi anak, diantaranya sebagai sumber protein yang baik, mengandung omega-3, meningkatkan kecerdasan, sumber vitamin D, menjaga kesehatan mata, menurunkan risiko alergi, dan menurunkan risiko autoimun. Namun anak-anak kurang menggemari ikan maupun produk olahannya.

“Saya berharap ibu-ibu mengolah ikan menjadi berbagai varian yang lezat dan menarik bagi anak agar menumbuhkan kegemaran makan ikan pada anak-anak kita,” ujarnya.

Gerakan makan ikan tersebut salah satu langkah yang dilakukan Bunda PAUD Kotim dibantu Pokja Bunda PAUD Kabupaten serta instansi terkait untuk melakukan intervensi menekan kenaikan angka stunting di daerah ini.

Sebagaimana diketahui angka stunting di Kotim 2023 kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari riset kesehatan dasar kementerian kesehatan RI tahun 2018 angka prevalensi stunting di Kotim sebesar 48,84 persen, tertinggi di Kalimantan Tengah.

Kemudian pada 2022 mengacu kepada data survei status gizi Indonesia dari kementerian kesehatan RI angka prevalensi stunting di daerah ini menurun menjadi 27,9 persen dan berdasarkan hasil survei kesehatan indonesia 2023 angka prevalensi stunting naik manjadi 35,5 persen. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *