CATATAN.CO.ID, Sampit – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit kini mengambil langkah preventif dengan memasang spanduk himbauan untuk mengantisipasi kemunculan buaya di Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Langkah ini diambil setelah menerima laporan dari masyarakat terkait keberadaan buaya di wilayah tersebut.
Pemasangan spanduk dilakukan untuk mengingatkan warga agar lebih waspada dan memahami langkah-langkah pencegahan yang tepat saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama di daerah yang diketahui sebagai habitat buaya. Spanduk ini dipasang di beberapa titik strategis, termasuk di Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, dan area pelabuhan penyeberangan Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, yang dikenal dengan aktivitas masyarakat yang padat.
Komandan BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, menjelaskan bahwa selain pemasangan spanduk, pihaknya juga memberikan edukasi langsung kepada warga setempat. “Kami ingin masyarakat lebih sadar akan keselamatan mereka dan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil untuk menghindari konflik dengan buaya,” ungkapnya pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Dalam edukasi tersebut, BKSDA mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah, terutama bangkai ayam, di dekat sungai, dan menghindari mendirikan kandang ternak di lokasi yang berdekatan dengan sungai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan buaya mendekati pemukiman yang disebabkan oleh adanya sumber makanan di sekitar area tersebut.
BKSDA juga menekankan bahwa meskipun kemunculan buaya di Sungai Mentaya bukan hal baru, meningkatnya aktivitas manusia di sekitar sungai berpotensi memperburuk interaksi antara manusia dan satwa liar ini. Dengan adanya himbauan dan edukasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dan menjaga jarak dengan habitat alami buaya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan BKSDA untuk meminimalkan potensi konflik antara manusia dan satwa liar, serta memastikan keselamatan masyarakat di sekitar Sungai Mentaya. (C4)