CATATAN.CO.ID, Sampit – Lebih dari 26 ribu penduduk Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kotim, Alang Arianto.
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim, tingkat kemiskinan daerah ini pada tahun 2023 adalah 5,69 persen dengan jumlah penduduk miskin sebesar 26.570,” katanya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan dan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Kamis 25 Juli 2024.
Lanjutnya, angka kemiskinan tersebut mengalami sedikit penurunan dari tahun 2022 sebesar 0,26 persen atau sebesar 990 jiwa di mana tahun sebelumnya penduduk miskin berjumlah 5,95 persen.
Oleh karena itu, Pemkab Kotim memiliki tiga strategi utama sebagai Upaya penurunan angka kemiskinan dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Ketiga strategi yang dimaksud, yaitu pengurangan beban pengeluaran masyarakat melalui pemberian bantuan sosial, jaminan sosial dan subsidi, seperti pemberian penerima keluarga harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), sembako, premi jaminan kesehatan, bantuan langsung tunai, dan lainnya yang langsung menyentuh dan diberikan ke masyarakat.
“Kedua, ada peningkatan pendapatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan penguatan pelaku usaha mikro dan kecil, seperti bantuan modal usaha, pelatihan, peningkatan sdm pelaku usaha mikro dan lainnya,” ucap Alang.
Strategi berikutnya adalah penurunan jumlah kantong- kantong kemiskinan melalui pembangunan infrastruktur pelayanan dasar, seperti pembangunan sanitasi, pembangunan air bersih, peningkatan jalan dan lainnya. Strategi ini dilaksanakan secara kolaborasi menggunakan anggaran pusat, provinsi, kabupaten dan desa. (C10)