CATATAN.CO.ID, Sampit – Siswi SMPN 1 Sampit berhasil memukau dengan penampilannya membawakan kisah bandsaw sebuah alat pengolah kayu setinggi rumah peninggalan PT Inhutani II tahun 1970 yang tersimpan di Museum Kayu.
Siswi tersebut bernama Cahya Zebina Oz Shira menceritakan dengan apik bandsaw buatan Taiwan yang pernah dipakai PT Inhutani II berbentuk gergaji pita untuk membelah kayu menjadi papan, kasaw dan reng. Mesin bandsaw juga dilengkapi alat pendorong kayu sehingga dapat membentuk kayu menjadi berbagai macam ukuran. Cara kerjanya sangat cepat jika dibandingkan tenaga pekerja, karena itu pekerja saat itu merasa terbantu dengan adanya bansaw.
Alat itu bisa memotong kayu yang berdiameter di atas 60 meter menjadi balok kayu dengan cara memutar mat gergaji secara terus-menerus dengan menggunakan dua buah roda sebagai alat putar. Bandsaw dengan ukuran lebih kecil mampu memotong beragam bentuk pola.
Narasi cerita itu diiringi lagu berbahasa dayak dengan alunan nada-nada yang indah sehingga menambah keindahan gaya bercerita.
Adapun Ketua Panitia Masnah mengatakan, lomba bercerita benda koleksi museum tersebut sengaja digelar untuk memperkenalkan benda-benda peninggalan masa kejayaan kayu kepada pelajar.
“Lomba bercerita tentang koleksi benda museum pesertanya adalah pelajar SD 23 peserta dan SMP 28 peserta,” ujarnya.
Adapun juara lomba bercerita tingkat SMP diraih Cahya Zebina Oz Shira dari SMPN 1 Sampit, juara kedua Marsa Juistien dari SMPN 2 Sampit, juara tiga Rima Salwa Destaliana dari SMPN 3 Sampit.
Juara Harapan I Nabil Abhitah Abyasa dari SMPN 1 Sampit, Juara Harapan II Arumaisha Hani dari SMPN 1 Sampit, dan Juara Harapan III Faihana Keysha Prasetio dari SMPN 2 Sampit. (C4)