CATATAN.CO.ID, Sampit – Puluhan warga yang tergabung dalam Persatuan Keluarga Mitai menggelar aksi demo di Kantor PT Baratama Putra Perkasa (BPP) di Jalan Pelita Timur, Kecamatan MB Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu, 12 Maret 2025. Mereka menuntut perusahaan bertanggung jawab atas rusaknya makam adat di Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit.
Koordinator aksi, Wanto, mengatakan bahwa demo ini bukan yang pertama kali dilakukan. Pihaknya sudah beberapa kali mencoba mediasi dengan perusahaan, namun hingga kini belum ada kejelasan mengenai ganti rugi dan perbaikan makam yang rusak akibat aktivitas perusahaan.
“Kami meminta PT BPP untuk segera memperbaiki makam dan memberikan tali asih kepada keluarga yang terdampak. Sesuai tradisi, kami juga berharap perusahaan membantu prosesi tujuh hari hingga haul bagi almarhum,” ujar Wanto.
Massa aksi yang berkumpul di depan kantor PT BPP menyampaikan orasi secara bergantian. Setelah beberapa saat, perwakilan warga akhirnya diterima untuk melakukan mediasi dengan pihak perusahaan secara tertutup.
Dalam pertemuan itu, perwakilan PT BPP menyatakan bahwa mereka akan mendatangkan pimpinan dari kantor pusat untuk menyelesaikan masalah ini. Kedatangan perwakilan pusat dijadwalkan pada 15 April 2025 untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
“Kami berharap pertemuan itu bisa menjadi titik terang. Kami ingin masalah ini segera selesai dengan solusi yang adil bagi keluarga korban,” harap Wanto.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari PT BPP terkait tuntutan warga. Jika negosiasi pada April mendatang tidak membuahkan hasil, warga mengancam akan kembali menggelar aksi yang lebih besar. (C20)