PPM Sampit Memprihatinkan Setelah 20 Tahun Tak Tersentuh Perbaikan, DPRD Kotim Desak Pemeliharaan

DPRD Kotim menggelar RDP pemeliharaan PPM Sampit, Kamis, 7 November 2024.
DPRD Kotim menggelar RDP pemeliharaan PPM Sampit, Kamis, 7 November 2024.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pusat aktivitas ekonomi warga Sampit, kini dalam kondisi memprihatinkan setelah hampir dua dekade tanpa pemeliharaan. Buruknya kondisi bangunan, infrastruktur, dan fasilitas di pasar ini menjadi perhatian dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Kotim.

Ketua DPRD Kotim, Rimbun, menyatakan pentingnya pemeliharaan pasar agar memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli. “Bangunan Pasar PPM ini tak tersentuh hampir 20 tahun sejak awal pembangunannya. Sudah saatnya pemeliharaan dilakukan demi kenyamanan dan pelayanan yang baik dari pemerintah daerah,” ujar Rimbun pada Kamis, 7 November 2024.

RDP tersebut dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk Asisten I Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotim Alang Arianto, perwakilan pedagang Pasar PPM, serta Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Pardamean Gultom, anggota Komisi II DPRD Kotim, mengungkapkan berbagai masalah di Pasar PPM, mulai dari listrik dan toilet hingga area parkir yang tidak memadai. Ia menyoroti bahwa area parkir bahkan digunakan untuk berdagang, sementara kondisi jalan di dalam pasar semakin memburuk. “Pasar ini seharusnya menjadi ikon Kotim. Kita perlu merencanakan anggaran yang tepat untuk memperbaiki kondisi ini,” ujarnya.

Anggota Komisi II lainnya, Andi Lala, turut mendesak penyusunan anggaran segera untuk perbaikan pasar. Menurutnya, kebutuhan paling mendesak ada di Pasar Ikan Mentaya, yang sangat penting untuk penghidupan masyarakat. “Pasar ikan ini sangat mendesak, bahkan sudah ada SK Bupati untuk penataannya. Begitu juga dengan pasar sembako yang harus segera diberikan solusi cepat,” tegas Andi.

Ia juga menekankan perlunya kejelasan anggaran dan rencana pengembalian biaya untuk memastikan pengelolaan Pasar PPM dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Selain itu, pengelolaan sampah di pasar juga perlu diperbaiki. “Sampah sudah menumpuk sejak pukul 10.00 WIB di pasar, ini harus segera dicarikan solusinya,” ungkap Andi.

Rapat ini diharapkan menghasilkan langkah konkret untuk memperbaiki Pasar PPM Sampit, sehingga pasar ini tidak hanya sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga bisa menjadi ikon kebanggaan Kotim. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *