CATATAN.CO.ID, Sampit – Peserta Program Guru Penggerak yang diselenggarakan Kemendikbud Dikti ingin berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan
Dalam siaran pers kementerian, peserta Program Guru Penggerak Angkatan Pertama I Ketut Budi mengemukakan bahwa modul dalam Program Guru Penggerak mengarahkan penyelenggaraan pendidikan secara holistik di sekolah.
“Materi yang diberikan mendorong para guru menciptakan program yang berdampak dan berorientasi murid. Kami juga diajarkan tentang diferensiasi yang memandang murid sebagai individu unik dan berbeda dengan keragaman karakteristiknya,” kata dia, Sabtu, 12 Maret 2022.
Metode diferensiasi menurut dia mendorong para guru untuk menghargai perbedaan potensi murid dan mendukung pengembangannya.
“Murid akan tumbuh menjadi potensi-potensi yang sangat berbakat di bidang masing-masing, sehingga ke depan diharapkan mereka akan menjadi individu yang saling menghargai keberagaman yang kami ajarkan,” kata Budi.
Program Guru Penggerak juga mendorong para guru meningkatkan keterampilan, termasuk keterampilan beradaptasi dengan teknologi pada masa pandemi COVID-19 yang memaksa guru menggunakan berbagai platform untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh via daring.
Sebagai kepala sekolah, Budi akan menerapkan metode diferensiasi untuk mendukung pengembangan kemampuan murid sesuai dengan keunggulannya serta pola kepemimpinan yang mendorong budaya positif, iklim kerja kondusif, serta pengembangan keterampilan sosial emosional.
Lulusan Program Guru Penggerak Angkatan Pertama Erniwati juga optimistis bisa mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekolahnya dengan mempraktikkan materi yang diperoleh dari Program Guru Penggerak.
Peserta program dari Polewali Mandar itu mengatakan bahwa Program Guru Penggerak mengajarkan para peserta untuk menguasai berbagai teknik mengajar serta memetakan seluruh aset di sekolah guna mendukung proses pembelajaran.
Erniwati berencana melakukan pemetaan bakat dan minat siswa di sekolahnya serta merancang dukungan bagi pengembangan bakat dan minat murid.
“Kami merasa walaupun program ini sudah selesai, tetapi justru perjuangan baru akan dimulai,” kata Erniwati.
Disdik Kotim bangga
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Susiawati mengaku bangga dengan para calon guru penggerak. Dia memotivasi para calon guru penggerak dan pengajar praktik, agar terus semangat. Sehingga bisa menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan sertifikat sebagai guru penggerak.
Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran. Tujuannya agar mampu mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya.
Selain itu juga untuk menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Serta, menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Profil pelajar Pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, ber-kebhinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.
Program ini bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogik kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar. Baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan. Serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik, ketika berada di lingkungan satuan pendidikannya masing-masing.
Rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik tersebut ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif terhadap satuan pendidikan. Bersikap positif terhadap proses akademik, merasa senang mengikuti kegiatan di satuan pendidikan. Terbebas dari perasaan cemas. Terbebas dari keluhan kondisi fisik satuan pendidikan, dan tidak memiliki masalah sosial di satuan pendidikannya. (*/CP)