CATATAN.CO.ID, Sampit – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, baru-baru ini menyelenggarakan lokakarya ketiga bagi Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 11. Acara ini diikuti oleh 33 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA, baik dari sekolah swasta maupun negeri.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Kotim, Edie Sucipto, menjelaskan bahwa lokakarya ini merupakan bagian dari Program Guru Penggerak (PGP). Pada sesi lokakarya ketiga ini, materi utama yang disampaikan adalah peran pemimpin dalam pembelajaran. Lokakarya ini dilaksanakan berkat kerja sama antara Disdik Kotim dan Balai Guru Penggerak (BPG) Kotim, dan dihadiri oleh Kepala BPG Provinsi Kalimantan Tengah, I Ketut Sukajaya.
Edie menambahkan bahwa kegiatan lokakarya merupakan salah satu tahapan penting yang harus dilalui calon guru penggerak sebelum resmi ditetapkan. Dari total tujuh lokakarya yang harus dilalui, saat ini baru lokakarya ketiga yang dilaksanakan.
Tujuan utama dari lokakarya ini adalah untuk memperkenalkan nilai-nilai dan peran guru penggerak, serta berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pembelajaran. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk memamerkan hasil belajar mereka.
“Kami berharap semua peserta dapat mengikuti lokakarya ini dengan serius dan menyerap ilmu dari para narasumber. Harapan kami, mereka bisa menjalankan tugas sesuai semboyan guru penggerak: tergerak, bergerak, dan menggerakkan,” ujar Edie Sucipto.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nomor 40 Tahun 2021, sertifikat guru penggerak diperlukan untuk diangkat sebagai kepala sekolah atau pengawas sekolah. Program Guru Penggerak bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dalam pembelajaran, termasuk melalui komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, serta pembelajaran berdiferensiasi.
Saat ini, Program Guru Penggerak di Kotim telah memasuki angkatan kesebelas. Sebanyak 11 lulusan PGP telah diangkat menjadi kepala sekolah, sementara delapan lainnya menjabat sebagai pengawas sekolah. Disdik Kotim terus mendorong para guru untuk mengikuti PGP, mengingat manfaat besar yang ditawarkan dalam meningkatkan kompetensi serta jenjang karir.