CATATAN.CO.ID, Palangka Raya – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya menetapkan target ambisius untuk menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 12,39 persen pada tahun 2024.
Hal ini disampaikan oleh Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Luis Eveli, yang menegaskan bahwa stunting merupakan prioritas utama pemerintah.
“Stunting adalah masalah serius yang dapat menghambat tumbuh kembang anak dan memengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan. Investasi pada generasi muda adalah kunci membangun masa depan yang lebih baik,” ujarnya, Rabu, 20 November 2024.
Untuk mencapai target tersebut, Pemko Palangka Raya telah merumuskan berbagai strategi dan program, antara lain:
- Intervensi gizi spesifik, seperti pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil.
- Layanan kesehatan yang lebih baik, termasuk penyuluhan dan pemantauan kesehatan secara berkala.
- Penguatan peran keluarga, melalui edukasi tentang pentingnya pola makan bergizi dan kebersihan lingkungan.
Selain itu, pemerintah juga menggencarkan program penyuluhan gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, serta memastikan akses yang lebih baik terhadap fasilitas kesehatan.
Luis Eveli menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan akademisi dalam upaya ini.
“Penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Dengan sinergi yang kuat, target penurunan stunting 12,39 persen di tahun 2024 dapat tercapai,” imbuhnya.
Pemko Palangka Raya optimis bahwa dengan kerja sama yang baik dan pelaksanaan program secara konsisten, target ini tidak hanya akan dicapai tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi generasi mendatang.
Komitmen pemerintah untuk menekan angka stunting adalah bagian dari visi besar mewujudkan Kota Palangka Raya yang lebih sehat dan sejahtera. (C23)