CATATAN.CO.ID, Sampit – Fraksi PKS-NasDem DPRD Kotawaringin Timur mengkritisi target Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang ditetapkan sebesar 3,67% pada tahun 2024. Anggota Fraksi PKS-NasDem, Ariyandi, menyatakan bahwa untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah perlu menerapkan kebijakan yang lebih efektif, terutama yang berkaitan dengan peningkatan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.
Ariyandi menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Menurutnya, peningkatan keterampilan yang relevan dengan perkembangan dunia kerja akan sangat membantu masyarakat, terutama para generasi muda, untuk lebih mudah memasuki pasar tenaga kerja. Hal ini menjadi kunci untuk mengurangi angka pengangguran di Kotim.
“Untuk mengurangi pengangguran, kita perlu memastikan bahwa keterampilan yang diajarkan sesuai dengan permintaan pasar. Program pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan ekonomi saat ini akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan,” ujarnya pada Kamis, 14 November 2024.
Selain fokus pada peningkatan keterampilan, Ariyandi juga mengusulkan pentingnya adanya program pelatihan berkelanjutan. Ia menilai bahwa upaya mengurangi pengangguran tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan harus melalui program-program yang terencana dan berkesinambungan, didukung oleh anggaran yang memadai.
“Untuk mengatasi masalah pengangguran, dibutuhkan program yang terpadu dan berkelanjutan. Program tersebut harus mampu menjawab tantangan pasar tenaga kerja yang terus berkembang,” tambahnya.
Fraksi PKS-NasDem juga mencatat adanya potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif dan industri lokal sebagai sumber lapangan pekerjaan baru. Dengan memberikan pelatihan yang tepat di sektor-sektor ini, diharapkan dapat menciptakan peluang kerja baru yang dapat mengurangi pengangguran di Kotim.
Ariyandi berpendapat bahwa pengembangan ekonomi kreatif tidak hanya akan mengurangi angka pengangguran, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Pengembangan sektor ekonomi kreatif dapat membuka peluang kerja baru. Selain itu, sektor ini juga berpotensi menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ariyandi mengusulkan agar pemerintah daerah lebih aktif menjalin kerja sama dengan sektor swasta. Ia percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha dapat menjadi solusi efektif untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
“Dengan kebijakan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin target penurunan pengangguran di Kotawaringin Timur bisa tercapai. Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang ada di daerah ini akan sangat membantu dalam menciptakan peluang kerja baru,” tutupnya. (C4)