CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah membentuk tim khusus untuk menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Kelapa Sawit Berkelanjutan (KSB) periode 2025-2026. Pembentukan tim ini dilakukan dalam sebuah Forum Group Discussion (FGD) yang dipimpin oleh Pj Sekda Kotim, Sanggul Lumban Gaol, Kamis, 26 September 2024.
“Pembentukan tim ini menunjukkan komitmen Pemkab Kotim untuk melanjutkan pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan,” ujar Sanggul.
Pemkab Kotim melalui tim ini akan menyusun RAD KSB yang akan menjadi pedoman bagi berbagai pihak dalam mendukung pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di Kotim. Penyusunan RAD KSB ini dibiayai oleh Dana Bagi Hasil (DBH) Kelapa Sawit tahun 2023 dan 2024, dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sebagai penanggung jawab utama.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kotim, Sepnita, menjelaskan bahwa RAD KSB kali ini merupakan kelanjutan dari rencana aksi sebelumnya yang berakhir pada tahun 2024. “Berdasarkan evaluasi nasional, program ini akan diperpanjang hingga 2026,” ujarnya.
Dalam penyusunan RAD KSB, beberapa prioritas utama adalah penguatan data pekebun, peningkatan kapasitas, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, serta dukungan terhadap sertifikasi perkebunan sawit berkelanjutan.
“Kami juga akan fokus mengatasi kendala yang ada, seperti pendanaan dan kurangnya sumber daya manusia dalam pelaksanaan RAD KSB ini,” lanjut Sepnita.
Penyusunan RAD KSB melibatkan berbagai stakeholder, termasuk Yayasan Javlec Indonesia sebagai mitra pembangunan. Sepnita menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Ia berharap kolaborasi yang kuat dapat membawa perubahan positif dalam tata kelola perkebunan sawit di Kotim, sesuai dengan harapan pemerintah pusat untuk mewujudkan perkebunan yang lebih baik dan berkelanjutan. (C4)