CATATAN.CO.ID, Sampit – Ledakan jumlah penduduk di Kecamatan MB Ketapang dinilai sudah tidak seimbang dengan ketersediaan fasilitas kesehatan.
Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Riskon Fabiansyah, menyoroti perlunya langkah cepat pemerintah untuk membuka puskesmas baru sekaligus memperkuat sistem pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di daerah tersebut.
“Di Ketapang saja, satu kelurahan bisa sampai 25 ribu jiwa. Padahal idealnya, satu puskesmas hanya melayani maksimal 20 ribu. Beban Puskesmas Ketapang 2 jelas sudah berlebihan,” kata Riskon, Rabu, 8 Oktober 2025.
Ia mengungkapkan, kondisi ini kerap membuat pelayanan kesehatan kewalahan, terutama saat terjadi lonjakan kasus seperti demam berdarah (DBD) atau malaria.
Dari hasil sejumlah reses, warga Kelurahan Ketapang, Desa Eka Bahurui hingga Bapanggang Raya terus menyuarakan harapan adanya puskesmas baru untuk mengurai kepadatan pasien.
“Kalau dibiarkan, tenaga kesehatan akan terus terbebani. Pemekaran Puskesmas Ketapang 2 menjadi kebutuhan mendesak agar pelayanan tetap prima,” tegasnya.
Selain fasilitas baru, Riskon juga menekankan pentingnya peningkatan pelayanan BLUD di puskesmas. Ia bahkan mengusulkan agar pemerintah daerah mengeluarkan peraturan bupati yang mewajibkan tes bebas narkoba bagi PNS yang akan naik pangkat.
“Tes narkoba wajib ini tidak hanya berdampak pada kedisiplinan ASN, tapi juga mendukung visi Kotim bebas narkoba. Semua ini saling terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan publik,” ujarnya.
Menurutnya, pemerataan fasilitas kesehatan dan penguatan BLUD akan memastikan setiap warga, tanpa terkecuali, mendapatkan pelayanan yang layak dan tepat waktu. (C-21)









