CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Abdul Kadir meminta pemerintah daerah untuk segera menyiapkan langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas perekonomian daerah di tengah tren deflasi nasional. Pernyataan ini disampaikan Kadir menyusul data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan deflasi nasional selama lima bulan berturut-turut sebelum akhirnya terjadi inflasi tipis pada Oktober.
“Kami mendorong pemerintah daerah agar fokus pada langkah strategis yang solutif untuk memperbaiki kondisi ekonomi di daerah,” kata Kadir di Sampit, Senin, 4 November 2024.
Tren deflasi terjadi sejak Mei dengan penurunan 0,03 persen, diikuti oleh deflasi sebesar 0,08 persen di Juni, 0,18 persen di Juli, 0,03 persen di Agustus, dan 0,12 persen di September. Oktober menjadi pengecualian dengan inflasi 0,08 persen, namun nilainya masih tergolong rendah. Kadir menekankan, kondisi ini merupakan yang terburuk sejak 1999 dan diperparah oleh tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK), yang mencapai 59.796 orang pada Oktober 2024.
Kadir menyebutkan bahwa pemerintah Kotim perlu mempersiapkan kebijakan antisipatif untuk mengatasi dampak dari deflasi yang telah mulai dirasakan di berbagai lapisan masyarakat, khususnya UMKM. Penurunan daya beli masyarakat dan keluhan dari sektor usaha kecil terkait penurunan omzet semakin mempertegas pentingnya kebijakan yang konkret dari pemerintah daerah.
“Banyak keluhan dari warga dan UMKM terkait menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini membutuhkan tindakan segera agar dampaknya dapat ditekan,” ujarnya.
Kadir menegaskan bahwa UMKM memiliki peran krusial dalam ekonomi daerah. Keberadaan UMKM tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, namun juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekosistem ekonomi di tingkat lokal. Menurutnya, keberlanjutan sektor ini perlu dijaga dengan kebijakan yang mendukung.
“Peran UMKM sangat besar bagi daerah, sehingga mereka perlu mendapatkan perhatian dan dukungan melalui kebijakan strategis yang mampu menekan dampak ekonomi yang saat ini terjadi,” imbuhnya.
Abdul Kadir menutup dengan menyatakan kesiapan DPRD untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang tepat dalam menjaga stabilitas ekonomi di Kotim. Sinergi antara legislatif dan eksekutif diharapkan mampu menghasilkan langkah-langkah strategis yang efektif untuk menghadapi tantangan ekonomi yang terjadi saat ini.
“Kami siap bersinergi dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama merumuskan langkah strategis dalam menghadapi situasi ini demi kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah,” tandasnya. (C4)