CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Sutik meminta agar Pemkab Kotim menyelesaikan konflik lahan agar tidak ganggu investasi.
Menurutnya terkait masalah-masalah yang belum ada penyelesaiannya ini harus dicari benang merahnya agar bisa diselesaikan.
Sutik menyebutkan kenyamanan investasi di daerah merupakan hal yang selalu jadi indikator para investor masuk.
Sayangnya konflik dengan masyarakat yang selalu menghiasi persoalan daerah itu yang menganggu api investasi di daerah ini.
“Karena tidak sedikit juga saya melihat investor di daerah kita ini memang taat aturan, CSR mereka jalan, program lingkungan mereka sesuai bukan yang asal angkut hasil saja dari tempat kita,” katanya, Jumat, 21 Januari 2022.
Ia juga mendorong mengaktifkan lagi tim penyelesaian sengketa dan konflik antara masyarakat dan perusahaan perkebunan.
Langkah ini dirasa sangat penting sebab belakangan ini konflik dengan dunia investasi seakan-akan tidak pernah ada selesainya.
“Harusnya diaktifkan kembali tim penyelesaian yang dulu pernah dijadikan sebagai wadah untuk penyelesaian persoalan sengketa baik itu antara warga dengan perusahaan perkebunan maupun sebaliknya,” kata Sutik
Politisi Partai Gerindra Kotim ini menyebutkan konflik dengan masyarakat di Kotim itu memang harus diakhiri, karena ini akan jadi besar jika dibiarkan.
Karena dirinya melihat persoalan utama yakni mengenai ganti rugi lahan masyarakat yang tergarap hingga kewajiban plasma 20 persen tersebut belum bisa dituntaskan.
“Kalau melihat dari persoalannya memang susah-susah gampang, namun ketika dibawa dalam penyelesaian duduk bersama pasti ada solusinya,” tandasnya. (C4)