CATATAN.CO.ID, Sampit – Kasus mabuk kecubung sudah merambah Sampit, Kotawaringin Timur. Pelaku mabuk kecubung sempat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit. Mereka ditangani oleh dokter kejiwaan.
Keterangan pihak RSUD baru-baru ini sudah ada 8 pasien mabuk kecubung yang dirawat di RSUD dr Murjani Sampit tersebut. Beruntung mereka sekarang sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan.
“Kemarin pasien sudah dibolehkan pulang dan keadaannya sudah dinyatakan sehat,” kata Wakil Ketua RSUD dr Murjani Sampit Ahya Ridzkie, Sabtu, 13 Juli 2024.
Semula RSUD dr Murjani menangani 6 pasien mabuk kecubung yang merupakan warga Desa Sembuluh, Kabupaten Seruyan.
Kemudian pasien mabuk akibat mengkonsumsi tanaman bernama latin Datura metel tersebut bertambah 2 orang dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Mereka datang di rumah sakit dengan gejala yang sama yaitu halusinasi dan seperti linglung hilang ingatan.
Tim medis pun menjalankan pengobatan sesuai prosedur terhadap 8 pasien mabuk kecubung tersebut selama kurang lebih 3 hari.
“Mereka ditangani oleh dokter spesialis jiwa dilihat efek obatnya dan dirawat intensif. Setelah 3 hari dinyatakan stabil dan boleh pulang kemarin,” ujarnya.
Fenomena mabuk kecubung memang hal baru ditangani RSUD dr Murjani Sampit. Hal itu pun akhir-akhir ini viral di beberapa wilayah di Kalimantan.
Menurut dokter Ahya, pasien yang dinyatakan sembuh tidak akan kambuh lagi gejalanya. Kecuali yang bersangkutan kembali mengkonsumsi buah kecubung lagi.
Kecubung adalah tanaman semak yang dapat tumbuh hingga 2 meter. Daunnya besar dan lebar dengan tepi bergerigi, dan bunga kecubung berbentuk terompet dengan warna yang bervariasi dari putih, ungu, hingga merah muda. Buahnya berbentuk bulat dan ditutupi duri-duri kecil.
Kecubung dikenal beracun jika dikonsumsi dalam dosis yang salah. Keracunan kecubung dapat menyebabkan halusinasi, kebingungan, peningkatan denyut jantung, dan dalam kasus yang parah, bisa berakibat fatal. (C4)