CATATAN.CO.ID, Sampit – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), M. Irfansyah memastikan, tidak ada bangunan sekolah di wilayah setempat yang dinyatakan mengalami kerusakan berat.
“Kalau menurut data di Data Pokok Pendidikan (Dapodik), bangunan sekolah yang rusak berat itu hampir tidak ada. Karena ruangannya masih bisa dipakai,” katanya, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Dia menjelaskan, bangunan yang masuk kategori rusak berat ketika ruangannya sudah tidak bisa digunakan lagi untuk proses belajar-mengajar. Sehingga, para peserta didik harus pindah ke bangunan lainnya untuk melanjutkan pembelajaran.
“Kalau yang banyak laporan itu rusak sedang. Nah, kalau tidak diperbaiki, bangunan yang rusak sedang ini lambat laun bisa berubah menjadi rusak berat. Sedangkan, bangunan yang rusak ringan bisa menjadi rusak sedang jika tidak segera diperbaiki,” tambah Irfansyah.
Lanjutnya, dalam menentukan bangunan sekolah yang diprioritaskan untuk dilakukan rehabilitasi, pihaknya mengacu pada data Dapodik, laporan sekolah, dan hasil reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
“Hal-hal yang kami lihat lainnya adalah jumlah peserta didiknya. Kita akan memprioritaskan bangunan sekolah yang memiliki daya tampung dan peserta didiknya yang lebih banyak. Alhamdulillah, dengan Dana Alokasi Umum Specific Grant (DAU-SG), kita ada beberapa program rehabilitasi bangunan sekolah,” terang Irfansyah.
Dia mengakui, kebanyakan sekolah yang mendapatkan program rehabilitasi berlokasi di pinggiran Kotim.
Kemudian, dalam kesempatan itu, Irfansyah juga menyampaikan, terdapat pula sekolah yang mengajukan penambahan ruang kelas untuk rombongan belajar (rombel) baru, yakni SDN 4 Sawahan, Sampit. (C10)