CATATAN.CO.ID, Sampit – Calon Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) nomor urut 1, Halikinnor, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui berbagai inisiatif inovatif. Halikinnor menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi daerah dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna menciptakan pemerintahan yang mandiri dan berkelanjutan.
Dalam debat kandidat kedua di Jakarta pada Rabu, 13 November 2024, Halikinnor menyampaikan bahwa salah satu langkah penting yang telah dilakukan adalah bekerja sama dengan PT Bumirisik Nusantara Raya untuk membangun pabrik pengolahan limbah medis. Pabrik ini bukan hanya bertujuan untuk mengelola limbah medis secara ramah lingkungan, tetapi juga untuk menghasilkan bagi hasil yang dapat berkontribusi pada peningkatan PAD Kotim.
“Pembangunan pabrik pengolahan limbah medis ini adalah yang pertama kali di Kalimantan Tengah. Dengan adanya pabrik ini, kami berharap dapat meningkatkan pendapatan daerah secara berkelanjutan,” ujar Halikinnor.
Halikinnor juga mengungkapkan pentingnya memaksimalkan aset daerah yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu contohnya adalah dermaga yang telah 18 tahun mangkrak. Bekerja sama dengan BUMD Habaring Hurung dan pihak ketiga, dermaga tersebut kini berhasil diaktifkan kembali dan memberikan kontribusi sebesar Rp 500 juta per tahun bagi PAD Kotim.
“Ini adalah bukti bahwa kita bisa memaksimalkan sumber daya daerah yang ada untuk mendukung kemajuan Kotim. Dermaga yang dulu tidak terpakai kini memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan daerah,” tambah Halikinnor.
Selain itu, Halikinnor juga memaparkan upaya inovatif lainnya, yaitu bekerja sama dengan PT Kawan Selaras Sejahtera (KSS) Surabaya untuk melakukan pengerukan alur Sungai Mentaya. Hal ini bertujuan untuk membuat alur baru yang lebih efisien bagi transportasi sungai.
“Dengan adanya pengerukan alur ini, kami juga mengusulkan konsep ‘tol sungai’, di mana setiap kapal yang melewati jalur sungai akan dikenakan retribusi. Ini akan menjadi salah satu sumber PAD baru bagi Kotim,” jelasnya.
Di bidang perpajakan, pemerintahan Harati juga telah berinovasi dengan meluncurkan aplikasi “Smart Tax” yang dikembangkan oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah Kotim. Aplikasi ini mempermudah masyarakat, khususnya pemilik tanah, untuk mengetahui kewajiban pajak bumi dan bangunan (PBB) mereka.
“Smart Tax akan memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi terkait pajak. Dengan kemudahan ini, kami berharap tingkat kepatuhan wajib pajak akan meningkat, yang pada gilirannya akan mendongkrak pendapatan daerah dari sektor pajak,” ujar Halikinnor.
Calon Wakil Bupati Kotim, Irawati, menambahkan bahwa selain upaya peningkatan PAD, pasangan Harati juga berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kotim. Selain itu, mereka akan menata kios-kios UMKM di Terowongan Nur Mentaya dan kawasan Car Free Day Taman Kota Sampit untuk mendorong aktivitas UMKM lokal.
“Melalui program ini, kami ingin memberikan ruang bagi UMKM lokal untuk berkembang, serta memastikan produk-produk mereka dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat,” kata Irawati. (C4)