Generasi Milenial Enggan Bertani, SMKN 4 Sampit Diharapkan Mampu Cetak Petani Muda

Seorang siswa SMKN 4 Sampit belajar budidaya jamur tiram Kamis 20 Oktober 2022.
Seorang siswa SMKN 4 Sampit belajar budidaya jamur tiram Kamis 20 Oktober 2022.

CATATAN.CO.ID, Sampit – SMKN 4 Sampit diharapkan mampu mencetak petani milenial setiap tahunnya. Tentu saja, ini diibaratkan menjadi semacam oasis di tengah gurun yang kering akan petani muda.

“Memang ada alumni SMKN 4 Sampit yang menjadi anggota komunitas petani milenial setelah lulus dari perguran tinggi. Namanya Rizki Kurnianto. Alumni tahun 2014,” ujar Kepala SMKN 4 Sampit, Waluyo, Kamis, 20 Oktober 2022.

Selain menjadi bagian dari petani milenial, beberapa alumni SMKN 4 Sampit juga menggeluti bidang pertanian melalui berbagai platform. Sebut saja, beberapa alumni juga bekerja di perusahaan supplier alat-alat pertanian, perusahaan perkebunan, dan bahkan di instansi pemerintah bidang pertanian.

Ia pun mengklaim setiap tahunnya, SMKN 4 Sampit rata-rata meluluskan sekitar 70 siswa/siswi yang berasal dari jurusan pertanian, perkebunan, dan holtikultura.

Selain itu, SMKN 4 Sampit juga memilikki jurusan lain yang dapat menciptakan calon-calon pegiat bidang pertanian, yakni teknologi hasil pertanian.

“Dari jurusan pertanian ada 50 orang, dari perkebunan dan holtikultura 25 orang. Di luar itu, ada teknologi hasil pertanian. Itu juga masih masuk agribisnis,” ujar Waluyo.

Namun, ia memperkirakan jumlah siswa yang bergelut di bidang pertanian, rata-rata per tahunnya sebanyak 60%. Katanya, tidak semua alumni dari sekolahnya mampu bertahan dalam menggeluti bidang pertanian dan berkebunan.

“Ada yang lulus seleksi bekerja di bidang perkebunan. Tapi, karena tidak terbiasa dengan dunia kebun. Dia tidak mampu bertahan. Baru training, sudah berhenti,” jelasnya.

Tentu saja, hal tersebut menunjukkan betapa sulitnya menumbuhkan minat bertani atau pun berkebun di kalangan generasi milenial. Isu ini pun saat ini sedang ramai dibicarakan di ranah nasional.

Waluyo pun berharap, siswa/siswi SMKN 4 Sampit saat lulus, mau berkecimpung di bidang pertanian. Sebab, sampai kapan pun dunia pertanian akan selalu menjadi penyuplai utama bahan pangan.

SMKN 4 Sampit sendiri memang merupakan sekolah vokasi yang memilikki konsentrasi di bidang pertanian.

“Ya, karena basic-nya dulu kami itu dari SPP. Kami sekolah penyuluh pertanian, awalnya. 2013, kami berubah jadi SMKN 4, nambah jurusan,” ujar Arif, salah satu guru di SMKN 4 Sampit. (C10)

aruna catering sampit

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang KamiRedaksi | Pedoman Media SiberDisclaimer

© Copyright catatan.co.id. Designed and Developed by catatan.co.id