CATATAN.CO.ID, Sampit – Warga di sekitar perairan Sungai Mentaya kembali geger dengan adanya bangkai buaya yang hanyut di sekitar Perairan Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Hanyutnya bangkai predator itu diabadikan warga lewat rekaman video.
Informasi yang berhasil kami catat, kejadian itu terjadi Kamis lalu, 14 Januari 2022. Bangkai buaya sempat dibawa ke tepi sungai namun dilepas lagi karena sudah berbau busuk.
“Bangkai buaya sempat dipinggirkan oleh Aldi, warga yang berprofesi sebagai motoris kelotok penyeberangan Desa Babirah, Pulau Hanaut, tapi karena bau busuk, akhirnya dihanyutkan lagi,” jelas Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Muriansyah, saat dikonfirmasi catatan.co.id, Selasa, 18 Januari 2022.
Setelah itu pihak BKSDA belum mengetahui posisi bangkai buaya. Apalagi dengan kondisi Sungai Mentaya yang pasang surut.
“Informasi terakhir bangkai buaya tersebut berada di perairan sekitar samuda, Mentaya Hilir Selatan. Kami akan cari tahu lagi,” ujarnya.
Menurut Muriansyah, harusnya bangkai buaya tersebut dikubur agar tidak meresahkan masyarakat. Jikapun konfisinya sulit unyuk dikubur atau diangkat ke darat harus ditempatkan di perairan yang jauh dari keberadaan aktivitas warga.
“Sebab lebih baik dikubur. Atau kalau tidak memungkinkan diangkat, dibawa ke tepi pantai yang ada hutannya. Diikat di lokasi tersebut agar tidak hanyut dan meresahkan warga,” katanya.
Pihak BKSDA memastikan buaya tersebut merupakan buaya muara. Namun belum diketahui penyebab kematian serta ukuran predator berdarah dingin ini.
“Kami akan cari tahu posisinya, kalau sudah ditemukan kami akan upayakan evakuasi agar keberadaan dan baunya tidak menggangu masyarakat,” tandasnya. (C1)