CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) dapil IV, Mariani, mendorong pemerintah daerah untuk lebih serius memperhatikan pemerataan fasilitas pendidikan di daerah ini.
Salah satu masalah yang menjadi sorotan adalah masih adanya beberapa kecamatan yang belum memiliki Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan pendidikan, terutama di kecamatan yang hingga kini belum memiliki SMP,” kata Mariani, Senin, 9 September 2024.
Ia sering menerima keluhan masyarakat saat reses di dapil IV meliputi Kecamatan Telawang, Kota Besi, Cempaga, dan Cempaga Hulu bahwa mereka masih kesulitan mengakses pendidikan tingkat SMP. Ketidakadaan SMP di wilayah ini telah lama menjadi masalah yang menghambat akses pendidikan bagi anak-anak setempat.
Mariani menjelaskan, kurangnya fasilitas pendidikan tersebut berdampak pada rendahnya partisipasi sekolah dan meningkatkan angka putus sekolah di daerah-daerah terpencil. Banyak anak terpaksa menempuh perjalanan jauh untuk bersekolah di kecamatan lain, yang tak jarang menjadi beban tambahan bagi keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. Ditambah masalah zonasi yang membuat anak-anak hanya dapat menempuh pendidikan di sekolah dengan jarak yang telah ditentukan.
Dampak dari kondisi ini bukan hanya dirasakan oleh siswa, tetapi juga oleh masyarakat luas. Pendidikan yang terbatas menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia di wilayah-wilayah tersebut, yang pada gilirannya mempengaruhi pembangunan daerah. Mariani menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang lebih maju dan mampu bersaing di masa depan. (C4)