BKSDA Pastikan Tidak Ada Serangan Beruang di Desa Sebamban

Petugas BKSDA berbincang bersama penjaga pondok yang dijebol beruang di Lingkar Kota Utara, Sampit Kotawaringin Timur.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit memastikan bahwa isu serangan beruang terhadap warga di Desa Sebamban, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, tidak benar.

Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah menegaskan bahwa berita tersebut tidak benar dan menimbulkan keresahan masyarakat.

“Tidak ada serangan beruang madu di Desa Sebamban,” kata Muriansyah, Jumat (16/8).

Pihaknya telah menghubungi pihak Kecamatan Mentaya Hilir Selatan hingga kepala Desa Sebamban, tidak ada serangan atau gangguan satwa liar apapun baru-baru ini. Apalagi kasus serangan beruang madu yang menyebabkan kematian, dipastikannya tidak ada.

Penegasan ini disampaikan BKSDA setelah beredarnya video seorang warga diantarkan ke rumah sakit dengan penuh luka di sekujur tubuhnya. Di dalam narasi video yang dikirim menyebutkan bahwa kejadian tersebut menimpa salah seorang pemancing di Desa Sebamban.

“Kami telah pastikan lewat dialog dalam video tersebut bahwa tidak benar terjadi di Desa Sebamban,” tegasnya.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dalam beraktivitas. Terutama di kawasan yang masih banyak potensi keneradaan satwa liar seperti beruang, orangutan, dan berbagai satwa liar lainnya.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi. Jika ada penampakan satwa liar di sekitar pemukiman, segera laporkan kepada kami agar dapat ditangani dengan tepat,” tambahnya.

Ia juga mengingat masyarakat agar tak membunuh, melukai, memelihara apalagi memperjualbelikan satwa liar dilindungi. Sebab hal tersebut melanggar Undang-Undang dan pelakunya dapat dijerat secara hukum.. (C1 /*)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *