CATATAN.CO.ID, Sampit – Bekantan yang sempat viral di media sosial karena masuk ke Pondok Pesantren Darul Amin di Jalan HM Arsyad, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur telah dilepasliarkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Selasa, 20 Agustus 2024.
Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah menjelaskan bahwa setelah menerima bekantan dari Dinas Pemadam dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim, pihaknya langsung melepasliarkannya ke hutan.
“Saat kami melakukan pengecekan, tidak ada luka di tubuh bekantan ini. Kemudian kami putuskan untuk langsung melepasliarkannya,” kata Muriansyah.
Mamalia yang dilindungi tersebut dilepasliarkan di daerah Kecamatan Seranau, yang merupakan habitat aslinya. Saat ini, populasi bekantan masih banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Kotim.
“Habitatnya masih terbilang banyak, seperti di Kecamatan Seranau, Teluk Sampit, dan Mentaya Hilir Utara, di mana kita masih sering menjumpai mereka,” pungkasnya.
Bekantan (Nasalis larvatus) adalah primata yang endemik di pulau Kalimantan, Indonesia. Hewan ini dikenal dengan hidungnya yang panjang dan besar, terutama pada jantan, yang menjadi ciri khasnya.
Bekantan merupaka spesies yang dilindungi karena populasinya yang semakin menurun akibat hilangnya habitat akibat deforestasi dan perburuan liar. Bekantan biasanya hidup di hutan bakau, hutan rawa, dan hutan di sepanjang sungai. Makanan utamanya terdiri dari daun, buah, dan biji-bijian. Karena statusnya yang terancam punah, upaya konservasi untuk melindungi bekantan terus dilakukan. (C20)