CATATAN.CO.ID, Sampit – Teka-teki penyebab keracunan massal yang menimpa 84 korban di Kotawaringin Timur beberapa waktu lalu terungkap. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya merilis sumber bakteri e-coli dan salmonella yang mencemari kue ipau yang dikonsumsi para korban keracunan itu.
“Potongan wortel dan daging cincang positif tercemar bakteri E-Coli dan Salmonela, sedangkan yg lainnya negatif E-Coli dan Salmonella,” kata Kepala BBPOM Palangka Raya, Safriansyah, Senin, 10 April 2023.
BBPOM mengambil sampel bahan baku kue ipau di Sampit, 1 April 2023. Bahan baku berupa potongan wortel dan kentang, daging cincang dan air untuk memasak telah dilakukan uji laboratorium. BBPOM mendapati hanya 2 bahan baku yang terpapar bakteri itu.
“Kami melengkapi hasil penelitian Dinkes Kotim. Kami mengambil bahan baku yang ada di sana untuk mengetahui selain penyebabnya kira-kira sumbernya dari mana,” ujarnya.
Temuan hasil BBPOM menentukan pembinaan yang tepat untuk pedagang. Hasil ini menunjukkan cara pengolahan tidak benar. Sebab bakteri mati apabila makanan matang sempurna.
“Seharusnya setelah dimasak bakteri mati. Mungkin masaknya tidak maksimal sehingga ada kuman yang masih tumbuh. Karena kue ipau tebal kalau dikukus bagian tegahnya tidak terkena panas yang maksimal,” ujarnya.
BBPOM mengimbau pedagang agar melaksanakan praktek higiene dan sanitasi mulai dari menyiapkan bahan baku dengan dicuci bersih, proses pemasakan yang benar agar bakteri mati, dan kemudian disimpan tidak terlalu lama.
“Hasil penelitian kami laporkan ke Dinkes Kabupaten Kotim dan pihak-pihak yang berwenang dalam penanganan kasus keracunan pangan ini,” demikian Safriansyah. (C4)
1 Comment