Bantuan untuk Pengobatan Korban Laka di Kota Besi Mulai Berdatangan

1000071770
Wakil Bupati Kotim, Irawati saat berkunjung ke kediaman korban

CATATAN.CO.ID, Sampit – Salah satu anak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Paul Suling, Kelurahan Kota Besi Hulu, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terpaksa tidak menjalani pengobatan lanjutan ke rumah sakit yang ada di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) lantaran orangtua nya keterbatasan biaya.

Padahal anak berusia 14 tahun itu mengalami luka yang cukup serius akibat insiden yang terjadi pada Sabtu, 30 Maret 2024, sekira pukul 20.30 WIB. Ia mengalami patah tulang tangan kiri dan patah tulang rahang, serta beberapa luka dibagian badannya.

Pasca kecelakaan, pelajar yang masih duduk di bangku kelas 8 (SMP) ini sempat di rawat di RSUD dr Murjani Sampit. Namun karena biaya pengobatan kecelakaan lalu lintas tidak ditanggung oleh BPJS, ibu nya pun memilih untuk pulang.

Kabar ini pun tersebar di media sosial dan tersampaikan kepada orang-orang yang siap mengulurkan tangan. Wakil Bupati Kotim, Irawati selalu aktif di media sosial, salah satunya Facebook. Saat mengetahui hal ini, Irawati langsung menuju kediaman anak bernama lengkap Muhammad Fahri yang berada di RT 7 Komplek Perumahan Kantor Camat Kota Besi.

Sesampainya disana, Irawati sedikit berbincang dengan ibu korban. Terungkap jika ibu Fahri kesehariannya bekerja sebagai pembersih rotan. Sementara ayah nya sudah lama meninggal dunia. Kedatangan wanita murah senyum ini membuat persentase kesembuhan meningkat. Tidak berapa lama, Fahri langsung ia bawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk kembali mendapatkan pengobatan yang intensif.

”Saya dapat kabar dari Facebook. Kemaren saya baru bisa jenguk, karena beberapa hari ini lagi ada kesibukan. Kami jemput Fahri untuk dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit. Kita siapkan segala sesuatu yang diperlukan buat rujukan nanti. Mari kita doakan Fahri cepat sembuh agat bisa main bersama teman-temannya lagi,” ucap Irawati, Jumat, 5 April 2024. 

Selain Wakil Bupati Kotim, menurut informasi, bantuan juga datang dari Komunitas Kotim Peduli. Bahkan masyarakat umum lainnya turut menyisihkan sebagian uang untuk turut membantu. Kendati demikian, salah seorang warga Sampit, Dewi mengatakan, bantuan materil memang diperlukan, namun bantuan moril tidak kalah penting.

”Semoga bantuan yang berdatangan nanti bukan hanya materil, anak juga perlu dukungan, agar kejiwaannya tidak terganggu. Kejadian semacam ini bisa membuat dia trauma. Kita juga harus membantu menghilangkan traumanya. Mari sama-sama kita ulurkan tangan untuk saling membantu satu sama lain,” ucap seorang Sarjana Psikologi ini.(C19)

hut kotim 72 catatan.co.id

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *