CATATAN.CO.ID, Sampit – Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Muhammad Kurniawan Anwar menyayangkan masih banyak truk yang masuk melintasi jalan dalam kota Sampit, padahal pemerintah daerah telah melarang.
Kurniawan mengaku sering melihat sendiri truk masuk dalam kota, bahkan pada siang hari. Kondisi ini mengkhawatirkan karena berisiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas, apalagi terkadang ada yang ugal-ugalan dengan kecepatan relatif tinggi untuk lalu lintas dalam kota yang ramai pengendara.
“Kalau kondisi seperti ini dibiarkan dan tidak ada tindakan tegas, kami khawatir jalan dalam kota akan cepat rusak lagi. Yang lebih dikhawatirkan, ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas karena dimensi kendaraan itu besar dan berat,” kata Kurniawan, Senin 7 Maret 2022.
Kurniawan juga menyaksikan ada truk yang masuk dalam kota dengan kondisi tanpa nomor polisi dan lampu kanan bagian belakang mati. Hal itu dinilai bisa membahayakan pengendara lainnya.
Melihat fakta itu, Kurniawan khawatir ada kendaraan yang dipaksakan tetap beroperasi padahal kondisinya sudah tidak layak dan tidak laik.
Kurniawan terus menyoroti masalah ini karena menurutnya ini sangat penting dan menyangkut keselamatan masyarakat. Sangat ironis jika sopir, pemilik angkutan maupun pemerintah daerah tutup mata terhadap risiko ini.
Pemerintah daerah sudah menyiapkan Jalan Soekarno atau lingkar utara dan Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan untuk kendaraan berat seperti truk dan lainnya. Dengan begitu, kendaraan-kendaraan tersebut tidak perlu melintasi jalan dalam kota Sampit.
Dia mempertanyakan komitmen Dinas Perhubungan dalam mengawal kebijakan pemerintah daerah, khususnya melarang truk melintasi jalan dalam kota Sampit. Lemahnya pengawasan membuat kendaraan-kendaraan besar dan berat itu dengan mudah hilir-mudik melintasi jalan dalam kota.
“Pemerintah daerah harus konsisten dalam mendukung tekad pemerintah pusat untuk mewujudkan bebas dari kendaraan ODOL (over dimension over loading) pada 2023. Jangan dibiarkan karena akan merugikan masyarakat luas,” pungkas Kurniawan. (C2)