Apes, Ojol Dipukul Pria Mabuk Saat Melintas di Jalan Manggis 2

Ilustrasi seorang pria mabuk mencegat pengendara sepeda motor.
Ilustrasi seorang pria mabuk mencegat pengendara sepeda motor.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang ojek online (ojol) bernama Alfianur dipukul oleh seorang pria mabuk saat melintas di Jalan Manggis 2, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Senin, 26 Januari 2025.

Saat dikonfirmasi, Alfianur mengatakan bahwa saat itu dirinya hendak mengantar pesanan kepada pelanggan di salah satu guest house dekat Bundaran Polres Kotim. Ia memilih Jalan Manggis 2 sebagai rute tercepat.

“Ketika masuk ke Jalan Manggis 2 sekitar pukul 20.30 WIB, situasi terlihat aman. Bahkan, saya melihat banyak orang di pos keamanan lingkungan (kamling) sedang berjaga,” ujar Alfianur.

Namun, saat tiba di lokasi kejadian, pelaku tiba-tiba menampar pipi Alfianur dari samping. Beruntung, tamparan tersebut terhalang oleh helm yang dikenakannya. Meski begitu, helm yang ia pakai sampai terjatuh.

“Tiba-tiba pelaku langsung menampar ke arah pipi saya dari samping, tetapi untungnya terhalang oleh helm. Helm saya sampai terjatuh,” terang Alfianur.

Masih heran atas tindakan pelaku, Alfianur pun turun dari sepeda motornya untuk meminta maaf, karena mengira mungkin dirinya terlalu ngebut atau kurang sopan saat melintas di jalan tersebut.

“Saya sempat bingung, salah saya apa. Kemudian saya inisiatif untuk meminta maaf, mungkin dikiranya saya ngebut. Tapi, waktu itu saya jalan pelan, hanya 20 km/jam, karena jalan sedang licin akibat hujan. Ternyata pelaku mabuk,” jelasnya.

Namun, saat meminta maaf, pelaku kembali menyerang. Beruntung, pemuda berusia 23 tahun itu berhasil mengelak dan menangkis pukulan yang mengarah kepadanya.

Merasa dirugikan, Alfianur akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Sementara itu, pelaku yang diketahui bernama Sufianor telah diamankan oleh pihak kepolisian. Kabarnya, kedua belah pihak telah sepakat untuk berdamai.

“Sebenarnya sih saya geram. Handle rem motor saya patah, makanan pesanan pelanggan rusak, dan saya rugi waktu. Itu yang bikin saya kesal. Tapi, Alhamdulillah badan saya tidak luka atau memar, dan warga setempat bersedia mengganti makanan yang rusak,” pungkas Alfianur. (C20)

 

hut kotim 72 catatan.co.id

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *