CATATAN.CO.ID, Sampit – Lurah Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rudi Setiawan meyakini.bahwa permainan tradisional bisa mengurangi kecanduan anak terhadap gawai atau gadget.
“Jadi, kita mengadakan kegiatan-kegiatan semacam itu supaya anak-anak kita, cucu-cucu kita tahu dengan kegiatan-kegiatan kita dulu dari tahun 70-an, 80-an, bahkan 90-an. Sehingga, setidak-tidaknya kita mengurangi anak-anak zaman sekarang untuk bermain gadget,” katanya, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Karenanya, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berupaya melestarikan permainan tradisional lewat kegiatan lomba 17 Agustusan yang dapat menggali unsur kearifan lokal.
Dia menyebutkan permainan-permainan tersebut, di antaranya bermain tali, be-intingan kalau dalam bahasa Banjar, badaku, dan basirih yang pakai bola kasti.
Kegiatan perlombaan 17 Agustusan di Kelurahan Baamang Hulu berlangsung selama 3 hari, dari Sabtu 30 Agustus hingga Minggu 1 September 2024.
Lomba yang diadakan pada hari pertama mulai dari menggalau iwak, panjat pinang miring, hingga sepak bola ibu-ibu. Sedangkan, pada hari terakhir, rangkaian 17 Agustusan akan dimeriahkan dengan kegiatan jalan sehat bersama di pagi hari.
Tampak, warga setempat sangat antusias dalam memeriahkan kegiatan lomba 17 Agustusan tersebut yang pada hari pertama ini digelar di Jalan Padat Karya RT 016/RW 002, Kelurahan Baamang Hulu.
Adapun, kegiatan Lomba 17 Agustusan itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Kotim, Irawati secara simbolis dengan menendang bola sepak.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena masyarakat ikut terlibat di masing-masing RT yang berada di Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang,” ujar Irawati. (C10)