CATATAN.CO.ID, Sampit – Bukan hanya menjalani masa hukuman, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Sampit juga menjalani pengasahan keterampilan, seperti membuat batako yang tidak kalah berkualitas dengan batako pabrikan.
Kepala Lapas Klas IIB Sampit, Meldy Putera mengatakan, program pembinaan tersebut dirancang untuk memberikan keterampilan yang dapat dimanfaatkan WBP nantinya saat kembali ke lingkungan masyarakat.
”Mengolah dan memproduksi batako secara mandiri menjadi bekal mereka. Ini saja sudah ada yang minat. Selain berkualitas tinggi, harga nya cukup terbilang murah dibandingkan batako di pasaran. Ini program kami untuk bekal mereka,” ucap Meldy, Kamis, 7 November 2024.
Lanjutnya, program ini menjadi salah satu langkah penting dalam mendorong rehabilitasi dan reintegrasi WBP ke masyarakat dengan memberikan kesempatan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik setelah masa pembinaan berakhir.
Dirinya berharap, program ekonomi kreatif ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat yang lebih luas. Selain menjadi sarana pembinaan keterampilan, program ini juga mampu menjadi model percontohan bagi Lapas lainnya dalam membina WBP secara berkelanjutan.
”Semoga program ini mampu menciptakan perubahan positif. Bukan hanya pembuatan batako, ada keterampilan lainnya juga, seperti ternak ikan, memasak, hingga berkebun dengan media hidroponik,” tutupnya. (C19)