CATATAN.CO.ID,Sampit – Warga yang tinggal di Jalan Iskandar, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, kini menghadapi kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Pasalnya, perairan Sungai Mentaya yang selama ini menjadi sumber air utama mereka diduga telah tercemar limbah minyak.
“Ada, benar ada limbah minyak bercampur oli di pinggir Sungai Mentaya tempat saya tinggal,” ungkap Ahmad Khusaini, seorang warga setempat, Jumat, 25 April 2025.
Dalam video yang beredar, tampak permukaan air sungai berwarna hitam pekat, diduga akibat limbah minyak yang mencemari perairan. Kondisi ini telah cukup meluas dan mengganggu aktivitas warga, terutama yang selama ini bergantung pada air sungai untuk mencuci, mandi, memancing, dan kebutuhan harian lainnya.
“Sungai itu biasa kami pakai untuk keperluan sehari-hari. Sekarang tidak bisa lagi karena sudah tercemar minyak,” keluh Ahmad Khusaini.
Hingga kini, warga belum mengetahui secara pasti dari mana asal limbah tersebut. Namun mereka berharap agar pencemaran ini segera ditangani agar tidak berdampak lebih luas, baik bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat.
Ahmad Khusaini mewakili warga lainnya meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur segera menelusuri dan menangani masalah ini.
“Mudah-mudahan DLH segera mencari tahu dari mana asal limbah ini agar sungai kami tidak terus-terusan tercemar,” harapnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kotim, Marjuki, mengaku pihaknya telah menerima laporan pencemaran tersebut. Pihaknya berencana menurunkan tim ke lokasi.
“Kami sudah terima laporannya. Tim dari DLH akan turun ke lapangan untuk mengeceknya,” ujarnya.
Pencemaran ini menjadi perhatian serius, mengingat Sungai Mentaya merupakan salah satu nadi kehidupan warga di wilayah tersebut. Pemerintah diharapkan bergerak cepat untuk menangani masalah ini demi menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat. (C1/*)