CATATAN.CO.ID, Kuala Pembuang – Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan melakukan kunjungan kerja atau kaji tiru ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk mempelajari penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP).
Kunjungan ini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Seruyan, Bahrun Abbas, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Seruyan. Rombongan tersebut turut didampingi oleh beberapa pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan jajaran Dinas Kesehatan Seruyan.
Rombongan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan disambut hangat oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Sumbawa Barat, Syaifuddin, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, Camat Jereweh, dan Kepala Puskesmas Jereweh.
Dalam pertemuan tersebut, rombongan Kabupaten Seruyan mempelajari secara langsung bagaimana penerapan ILP di Sumbawa Barat, yang dinilai sukses dan relevan untuk diimplementasikan di Kabupaten Seruyan.
Bahrun Abbas menjelaskan bahwa program Integrasi Layanan Primer merupakan sebuah inisiatif yang telah diterapkan di beberapa kabupaten di Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dan organisasi pendukung lainnya.
“Tujuan utama dari pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan integrasi layanan primer,” ungkap Bahrun Abbas, Rabu, 9 Oktober 2024.
Kabupaten Sumbawa Barat dipilih sebagai tujuan kaji tiru karena Puskesmas Jereweh merupakan salah satu dari sembilan lokus proyek percontohan penerapan ILP di Indonesia. Puskesmas tersebut memiliki indeks kesiapan tertinggi dalam melanjutkan penerapan integrasi layanan kesehatan primer.
“Jadi, kami dari Kabupaten Seruyan ingin belajar lebih banyak terkait pelaksanaan integrasi layanan kesehatan primer sebagaimana yang telah sukses diterapkan di Kabupaten Sumbawa Barat,” tambah Abbas.
Melalui kunjungan kaji tiru ini, diharapkan Kabupaten Seruyan dapat mengadopsi langkah-langkah sukses dari penerapan ILP di Sumbawa Barat, sehingga dapat meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan primer di daerah tersebut. (C5)
